Gawat! Angkatan Laut China Hapus 'Garis Perdamaian' di Selat Taiwan

Jumat, 26 Agustus 2022 | 13:41
kontan

Dua kapal perang jenis Destroyer milik China saat melakukan latihan

Nextren.com -Konflik antara China dan Taiwan beberapa waktu belakangan semakin mengkhawatirkan.

Kedatangan pejabat-pejabat AS ke Taiwan pada awal Agustus lalu memancing reaksi keras dari China.

Angkatan Laut China baru-baru ini disebut telah menghapus 'garis perdamaian' antara China dan Taiwan.

Baca Juga: Gawat! Rusia Kirim Pesawat Pengebom dan Jet Tempur ke Laut Jepang, Bersiap Perang?

Selama hampir 70 tahun, garis khayal yang membentang di Selat Taiwan telah membantu perdamaian kedua negara.

Namun, garis tersebut semakin tidak berarti bagi China yang menganggap Taiwan adalah bagian dari wilayahnya.

Angkatan Laut China saat ini mulai menunjukan kekuatan serta meningkatkan aktivitas militernya di Selat Taiwan.

Dilansir dari Reuters, seorang pejabat asal Taiwan mengatakan bahwa China akan meningkatkan tekanan militer kepada wilayah Taiwan.

"Mereka ingin meningkatkan tekanan pada kai dengan tujuan akhir kami menyerah dan melepaskan garis tengah," ujar pejabat Taiwan sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Mereka (China) ingin membuat fakta itu," sambung pejabat Taiwan yang tak mau disebutkan identitasnya.

Baca Juga: Duh! Presiden Ukraina Sebut Bencana Nuklir Hampir Melanda PLTN Terbesar Eropa

Meski China telah menghapus garis perdamaian di selat Taiwan, beberapa pejabat Taiwan tetap bersikukuh untuk mempertahankannya.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan pada konferensi pers bahwa perubahan status quo tak dapat ditoleransi.

"Kita perlu bergandengan tangan dengan mitra yang berpikiran sama untuk memastikan bahwa garis tengah masih ada, untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," ujar Joseph Wu.

Baca Juga: Hadirnya Presiden Rusia dan China di KTT G20 Bali Bisa Timbulkan Ketegangan AS dan Barat

Kehadiran Angkatan Laut China di dekat perairan teritorial Taiwan akan mempermudah China melakukan blokade atau melancarkan invasi.

Pejabat Taiwan mengatakan bahwa militernya akan bereaksi jika pasukan China memasuki 12 mil laut dari perairan teritorialnya.

Artinya, Angkatan Laut Taiwan diberikan otoritas khusus untuk merespons ancaman China dalam lingkup tersebut.

Sementara itu Presiden Tsaing Ing-wen telah berulang kali menegaskan Taiwan tak akan memprovokasi atau meningkatkan konflik dan keteganan saat ini.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto