Duh! Presiden Ukraina Sebut Bencana Nuklir Hampir Melanda PLTN Terbesar Eropa

Jumat, 26 Agustus 2022 | 10:29
Alexander Ermochenko/Reuters

Pasukan Rusia berjaga di pembangkit nuklir di kota Zaporizhzhia, Ukraina Timur

Nextren.com -Memasuki bulan ke-6, kondisi perang Rusia dan Ukraina semakin mengkhawatirkan.

Pertempuran di kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar Eropa di Zaporizhzhia membuat dunia mengkhawatirkan potensi munculnya bencana nuklir berskala besar.

Eskalasi konflik dan pertempuran di PLTN Zaporizhzhia baru-baru ini juga dikabarkan meburuk oleh presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Roket dan Tank Rusia Hantam Donetsk, Presiden Ukraina Sebut Pertempuran Neraka

Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa bencana nuklir nyaris melanda dunia karena jalur reguler pemasok listrik di PLTN Zaporizhzhia terputus selama beberapa jam.

Dilansir dari Reuters, Zelensky menyalahkan militer Rusia yang melakukan penembakan di kawasan PLTN Zaporizhzhia pada hari Kamis (25/8).

Penembakan itu diklaim menjadi penyebab atas kebakaran di lubang abu pembangkit listrik tenaga batu bara yang memutuskan jaringan listrik kompleks reaktor nuklir.

Ia mengatakan generator cadangan diesel di PLTN Zaporizhzhia berhasil menghalau bencana nuklir dengan memastikan pasokan listrik dan menjaga pabrik tetap aman.

"Jika staf PLTN kami tak segera bereaksi setelah pemadaman listrik, maka kami akan terpaksa mengatasi konsekuensi dari kecelakaan radiasi," ujar Volodymyr Zelensky sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Putin Ingin Bunuh Eropa dengan Krisis Energi di Musim Dingin untuk Tuntaskan Perang

Sebagai informasi, listrik di PLTN Zaporizhzhia digunakan sebagai sistem pendingin dan keamanan.

Perusahaan nuklir Ukraina, Energoatom mengatakan bahwa pemutusan listrik ini menjadi yang pertama kalinya di sejarah PLTN Zaporizhzhia.

Handout via Reuters
Handout via Reuters

Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia

Kekhawatiran PBB dan IAEA

PBB dan pejabat organisasi energi atom internasional (IAEA) mengkhawatirkan situasi di PLTN Zaporizhzhia yang terus memanas.

PBB sendiri saat ini tengah mencari akses ke pembangkit nuklir untuk memeriksa kondisi terkini PLTN tersebut.

Selain itu, PBB juga menyerukan demiliterisasi akses wilayah Zaporizhzhia untuk meminimalisir potensi bencana radiasi.

Menteri Energi Ukraina mengatakan pejabat PBB dapat melakukan perjalanan ke pabrik dalam beberapa hari mendatang.

"Bisa dipastikan paling lambat awal September," ujar Menteri Energi Ukraina, Galushchenko.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto