IDC Prediksi Bisnis Cloud di Asia Tenggara Akan Meningkat di 2023

Kamis, 25 Agustus 2022 | 15:00
Control Networks

IDC prediksi adanya peningkatan bisnis cloud di 2023 se Asia Tenggara, ada beberapa hal yang mempengaruhi.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Berkembangnya dunia digital ternyata membuat bisnis cloud di Asia Tenggara diprediksi akan meningkat.

Prediksi ini dilakukan oleh IDC sebagai perusahaan analisis, yang pada 23 Agustus mengumumkan hasil riset mereka termasuk prediksi bisnis cloud.

Bisnis cloud di Asia Tenggara saat ini sudah cukup berkembang dan banyak digunakan.

Baca Juga: 5 Produk Terbaru Alibaba Cloud di Sektor Keuangan: Dari Verifikasi Online, Layanan Uji Aplikasi Hingga Blockchain

Pada acara IDC ASEAN Unveils its Top ICT Predictions for 2022 and Beyond at IDC FutureScape, 2022, IDC memprediksikan di tahun 2023, digital akan menguasai Asia Tenggara.

Karena satu dari tiga perusahaan akan menghasilkan lebih dari 15% pendapatannya dari produk dan layanan digital.

IDC juga mengatakan persentase ini meningkat dari hanya satu dari enam perusahaan di tahun 2020.

Termasuk penggunaan bisnis cloud yang mendukung layanan digital bekerja dengan baik.

Prediksi IDC pada WW Public Cloud Services Tracker 2021 mengenai besarnya pasar Layanan Public Cloud di seluruh Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh dan mencapai US$11 miliar pada tahun 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lima tahun sebesar 21,5%.

Baca Juga: Red Hat Ungkap Layanan Cloud dan 5G Bantu Pertumbuhan GDP Indonesia

Alasan mengapa bisnis cloud sangat menjanjikan juga disampaikan oleh IDC.

Proses adopsi hybrid dan multicloud pada saat pandemi Covid-19 semakin cepat menjadi alasan bisnis cloud semakin menjanjikan.

Karena perusahaan memiliki akses ke produk-produk yang lebih baik untuk melakukan integrasi data dan interoperabilitas aplikasi pada beberapa cloud.

IDC Future Enterprise Resiliency & Spending 2022 Survey Wave 5 (2022) juga menunjukkan bahwa lebih dari 60% organisasi di Indonesia, Malaysia, dan Singapura telah memprioritaskan program-program yang terkait dengan ketahanan infrastruktur digital.

Hal ini dilakukan untuk merespon kondisi yang serba tidak pasti akibat ketegangan geopolitik, inflasi, gangguan rantai pasokan, dan usaha penanggulangan pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung.

Baca Juga: Begini Nasib Google Cloud di Indonesia jika Google Belum Daftar PSE Kominfo

Lebih lanjut lagi, menurut IDC Asia/Pacific Cloud Survey 2021, sebanyak 76% organisasi di Asia-Pasifik menunjukkan indikasi akan melakukan peningkatan layanan cloud dalam 12 bulan mendatang.

Prapussorn Pechkaew, Research Manager, IDC Thailand, mengatakan dengan peluang besar tersebut akan banyak perusahaan mencari cara untuk merancang strategi cloud mereka.

"Mereka (perusahaan) juga mencari cara untuk menggunakanlayanan cloud secara lebih efektif, seiring dengan perkembangan layanan cloud pada berbagai sektor industri di Asia Tenggara," ujar Prapussorn secara virtual kepada media (23/8).

Baca Juga: Dell Rilis Pemulihan Siber, Analisis Data dan Ekosistem Mitra untuk Dongkrak Layanan Multi-Cloud

Peningkatan sebesar 81% ditunjukkan organisasi-organisasi di Indonesia, 86% di Malaysia, 88% di Filipina, dan 92% di Thailand.

Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan penggunaan layanan cloud yang lebih tinggi dari angka rata-rata regional.

IDC juga memberikan sebuah tips yang perlu diperhatikan bagi pebisnis cloud.

Prapussorn mengatakan kemampuan untuk memantau biaya penggunaan cloud dan penggunaan metode pengukuran yang tepat bisa dilakukan oleh pebisnis cloud.

Cara tersebut berguna untuk mengontrol pengeluaran berlebih dan akan menjadi salah satu perhatian utama di tingkat global.

Selain itu, membangun kemampuan di sekitar area akan bermanfaat untuk memajukan layanan cloud dalam aktivitas dan lingkungan yang lebih matang.

Bagaimana menurut kalian sobat Nextren? Apakah kalian setuju dengan prediksi analis kali ini? (*)

Baca Juga: Kabar Gembira! Fortnite Bisa Dimainkan Lagi di iPhone dan iPad

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya