Nextren.com -Sejak awal Agustus ini, laporan tentang kemampuan aplikasi mengakses data pribadi pengguna kembali muncul.
TikTok menjadi salah satu aplikasi iOS yang mampu mengakses data pribadi pengguna.
Kendati demikian,TikTok membantah tuduhan yang menyebutkan ada pelanggaran privasi pengguna.
TikTok membantah tuduhan yang menyebut bahwa platformnya menggunakan fitur in-App browser untukmenyalahgunakan data pengguna.
TikTok mengatakan bahwa pihaknya tak menggunakan kode JavaSript di in-app browser untuk alasan yang jahat.
Baca Juga: Karyawan Apple Terancam Dipecat karena Upload Video Tips iPhone di TikTok
Beberapa waktu lalu,developer aplikasi Felix Krause membagikan detail laporan yang mengungkap tenang bagaimana TikTok iOS dapat mengintip data pengguna.
Felix Krause mengatakan bahwa in-app browser di Instagram, Facebook, TikTok dan aplikasi mobile lainnya dapat digunakan untuk melacak data pengguna.
Tak main-main, TikTok dilaporkan dapat mengakses data sensitif seprti kata sandi dan detail kartu kredit yang dimasukan pengguna melelui in-app browser.
Bagi kamu yang belum familiar, in-app browser biasanya beraksi saat pengguna mengklik URL di dalam aplikasi.
Contohnya, kita mengetuk stiker aplikasi di story pengguna Instagram kemudian membuka situs yang teruhubung di link tersebut.
Nah, saat kita membuka in-app browser tersebut, pihak pengembang dapat melacak aktifitas kita.
Baca Juga: ByteDance Daftarkan Paten TikTok Music, Pesaing Baru Spotify dan Apple Music?
Bantahan TikTok
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Forbes, juru bicara TikTok mengaku memang menggunakan kode JavaScript in-app browser yang diungkap oleh Felix Krause.
Namun, itu hanya digunakkan untuk kepentingan pemecahan masalah ataudebugging.
TikTok juga mengungkapkan bawa kode JavaScript tersebut juga dimanfaatkan untuk pemantauan kinerja guna memastikan "pengalaman pengguna yang optimal".
Seperti platform lain, kami menggunakan in-app browser untuk memberikan pengalaan pengguna yang optimal, tetapi kode Javascript yang dimaksud hanya digunakan untuk debugging dan pemantauan performa, seperti memeriksa seberapa cepat halaman dimuat atau apakan halaman itu bermasalah," ujar Juru Bicara TikTok sebagaimana dikutip dari Forbes.
Baca Juga: TikTok Digugat! Dua Gadis Meninggal Akibat Blackout Challenge
Tak hanya TikTok, Instagram dan Facebook juga dilaporkan dapat melakukan pelacakan interaksi pengguna via in-app browser.
Instagram dan Facebook menyuntikan kode JavaScript pelacakan bernama "Meta Pixel" ke smua tautan dan situs web yang ditampilkan in-app browser Instagram dan Facebook.
Dengan kode tersebut, Meta memiliki kebebasan untuk melacak interaksi pengguna tanpa persetujuan eksplisit mereka.
"Ini memungkinkan Instagram untuk memantau semua yang terjadi di situs web eksternal tanpa persetujuan dari pengguna atau penyedia situs web," tulis Felix Krause dalam laporannya sebagaimana dikutip dari9to5mac.
Aplikasi Instagram menyuntikan kode pelacakan mereka ke sitap situs web yang ditampilkan, termasuk saat mengklik iklan," sambung Felix.
"Hal tersebut memungkinkan memantau semua interaksi pengguna termasuk input formulir seperti kata sandi, alamat, hingga nomor kartu kredit," ujar Felix.
Baca Juga: Duh! TIkTok Terancam Diblokir dari App Store dan Play Store, Ini Penyebabnya
Praktik seperti ini melanggar kebijakan App Tracking Transparency yang diberlakukan Apple.
App Tracking Transparency sendiri mengharuskan semua aplikasi meminta persetujuan pengguna sebelum melacaknya.
Sayangnya, Apple masih belum memberikan tanggapan terkait hasil analisi Felix Krause.
Tetap ikuti Nextren untuk perkembangan informasi berikutnya.
(*)