Pengalaman Unik Belanja Barang Mewah Secara Online dan Offline Ala Catalyst Tech

Rabu, 10 Agustus 2022 | 20:30
retailnews asia

Ilustrasi belanja barang mewah

Nextren.com -Tren belanja barang mewah terus mengalami dinamika dan perubahan sesuai dengan tuntutan jaman.

Seiring dengan perkembangan teknologi, tren belanja barang mewah juga turut beradaptasi.

Perusahaan teknologi Catalyst Tech mengungkapkan bahwa tren belanja barang mewah pasca pandemi menunjukan bahwa konsumen lebih suka menggabungkan sistem belanja online dan offline.

Sebagai informasi Catalyst Tech merupakan perusahaan teknologi di balik Jamtangan.com dan Voila.id yang menyediakan layanan belanja online dan offline di pulau Jawa.

Co-Dounder Catalyst Tech Pria P mengungkapkan bahwa preferensi konsumen barang mewah saat ini terdiri dari gabungan aktivitas belanja offline dan online.

Baca Juga: Tokopedia Ungkap Tren Belanja Gadget 2022, Inilah Deretan Produk Terlaris

Ia menyebutkan sinkronisasi penjualan offline dan online pada jamtangan.com dan Voila.id menjadikan berbelanja barang mewah di kedua situs menjadi pengalaman unik.

Pasalnya, konsumen dapat memilih barang favorit di platform online dan mengeceknya di toko fisik.

Tren membeli barang mewah secara offline dan online ini muncul karena konsumen ingin menghemat waktu dan biaya.

Prian menyebutkan bahwa konsumennya biasanya memilih model jam tangan atau produk fashion secara online terlebih dahulu.

Karena barangnya dibanderol dengan harga mahal, konsumen cenderung ingin mengetahui dan merasakan secara langsung barang incarannya.

Maka dari itu, setelah konsumen memilih produk secara online, mereka biasanya mengecek produk incaran secara langsung di toko offline.

Pria menyebutkan bahwa sistem belanja gabungan online dan offline membutuhkan infrastruktur IT yang tangguh.

Catalyst Technology sendiri mengadopsi teknologi cloud computing untuk memastikan layanannya mempu melayani kebutuhan konsumen.

Baca Juga: Pengguna iOS Kini Bisa Belanja Online Bareng Pakai Fitur SharePlay, Sudah Tahu?

Operasional bisnis Catalyst Technology sendiri dibantu layanan Amazon Web Services (AWS) seperti Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS) dan Amazon Simple Storage Service (S3).

Selain itu, Catalyst Technology di AWS juga memanfaatkanmanaged servicesuntuk operasioanal perusahaan dengan tim IT yang ramping.

Pria menyebutkan hanya ada 5 orang di perusahaannya yang bertanggung jawab terhadap infrastruktur cloud computing.

"Hanya ada 5 orang di tim kami yang bertanggung jawab terhadap infrastruktur. Angka ini tergolong kecil untuk perusahaan dengan kebutuhan seperti kami," ujar Pria.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto