Nextren.com -Akhir pekan lalu, serangan Ukraina ke pasukan Rusia semakin intens dalam upayanya untuk merebut kembali wilayah Ukraina Selatan.
Serangan Ukraina berfokus pada serangan jarak jauh yang mengincar target-target penting untuk melupuhkan pasukan Rusia.
Dilansir dari Reuters, serangan jarak jauh Ukraina mampu menghantam pangkalan Rusia dan 2 jembatan utama di seberang Sungai Dnipro.
Laporan tersebut dituturkan oleh Juru Bicara Komando Militer Ukraina Selatan, Natalia Hueniuk di televisi Ukraina pada Senin (8/8).
Baca Juga: Teror Nuklir Rusia di Ukraina Timur Makin Ngeri, Presiden Zelenskiy Peringatkan Dunia
Dilansir dari Reuters, Natalia mengatakan bahwa pasukannya berhasil mendaratkan serangan krusial terhadap 2 jemabatan penyebrangan krusial.
2 jembatan tersebut merupakan akses yang dimiliki Rusia ke kantong wilayah Ukraina Selatan yang telah didudukinya di tepi barat Sungai Dnipro.
Serangan Ukraina menggunakan peluncur roket HIMARS atau sistem roket artileri mobilitas tinggi.
"Hasil serangan menghantam jembatan Antonivskyi dan Kakovskyi," ujar Humeniuk.
Serangan HIMARS Ukraina juga menghantam pangkalan militer Rusia di Kota Melitopol di Ukraina Selatan.
Dampak Serangan
Walikota Melitopol Ivan Fedorov melalui Telegramnya mengungkapkan bahwa serangan itu menewaskan beberapa tentara Rusia dan menghancurkan peralatan militer.
"Menurut perkiraan awal, sejumlah besar peralatan militer hancur," ujar Fedorov di Telegram.
Sayangnya, Fedorov tak membagikan detail jumlah korban dan peralatan militer apa saja yang berhasil dihancurkan serangan jarak jauh Ukraina.
Baca Juga: Roket dan Tank Rusia Hantam Donetsk, Presiden Ukraina Sebut Pertempuran Neraka
Ukraina mendapat peluncur roket HIMARS dari bantuan Amerika Serikat (AS).
AS mulai memasok HIMARS pada bulan Juni 2022 sebagai bagian dari paket bantuan persenjataan untuk Ukraina.
Sementara itu, Rusia masih belum mengkonfirmasi klaim keberhasilan serangan jarak jauh Ukraina.
(*)