Teror Nuklir Rusia di Ukraina Timur Makin Ngeri, Presiden Zelenskiy Peringatkan Dunia

Senin, 08 Agustus 2022 | 10:30
Alexander Ermochenko/Reuters

Pasukan Rusia berjaga di pembangkit nuklir di kota Zaporizhzhia, Ukraina Timur

Nextren.com -Teror nuklir Rusia kembali menghantui masyarakat Ukraina.

Akhir pekan lalu, Ukraina mengatakan bahwa teror nuklir Rusia kembali muncul di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Menurut otoritas Ukraina, teror nuklir Rusia menimbulkan kerusakan sensor radiasi dan melukai pekerja diPLTNZaporizhzhia.

Baca Juga: Turki Mulai Merapat ke Rusia karena Inflasi, NATO Ancam Berikan Sanksi

Dilansir dari Reuters, Ukraina mengatakan bahwa PLTN Zaporizhzhia ditembaki oleh pasukan Rusia pada akhir pekan dalam beberapa ari berturut-turut.

PLTN Zaporizhzhia sendiri merupakan fasilitas nuklir terbesar di Eropa dan yang terbesar ketiga di dunia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut penembakanPLTN Zaporizhzhia sebagai "teror nuklir Rusia".

Ia meminta kepada sekutunya untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi internasional kepada Rusia atas teror nuklir yang mereka berikan.

"Tidak ada negara di dunia yang bisa merasa aman ketika negara teroris menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir," ujar Zelenskiy sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Roket dan Tank Rusia Hantam Donetsk, Presiden Ukraina Sebut Pertempuran Neraka

Peringatan terkait bahaya teror nuklir Rusia diPLTN Zaporizhzhia juga diungkapkan oleh Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Mariano Grossi.

Pada hari Sabtu, Mariano Grossi menyebutkan bahwa resikon bencana nuklir sudah di depan mata.

"Ini menggarisbawahi resiko yang sangat nyata dari bencana nuklir," ujar Mariano Grossi menanggapi teror nuklir Rusia.

Baca Juga: Dewan Kemanan Rusia Respon Diskusi Perjanjian Nuklir AS-Rusia: Apa Kami Butuh?

Rusiamenyangkal tuduhan yang dilemparkan Presiden Ukraina tentang teror nuklir diPLTN Zaporizhzhia.

Otoritas yang ditempatkan Rusia di daerah itu mengklaim bahwa penyeranganPLTN Zaporizhzhia dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Mereka menyebutkan bahwa pasukan Ukraina menggunakan peluncur roket dan merusak gedung administrasi di dekat fasilitas penyimpanan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto