Strategi Perang Ukraina Berubah Ofensif, Bombardir dan Isolasi Pasukan Rusia di Ukraina Selatan

Jumat, 29 Juli 2022 | 10:05
Reuters/Vyaceslav Madiyeskyy

Ilustrasi tentara Ukraina menerapkan Strategi Perang Ukraina untuk memborbardir pasukan Rusia di Kherson

Nextren.com -Memasuki bulan ke-5 perang Rusia dan Ukraina, strategi perang Ukraina mulai berubah.

Strategi perang Ukraina berubah menjadi lebih ofensif untuk merebut kembali wilayah-wilayah Ukraina selatan yang dikuasai Rusia, termasuk Kherson.

Strategi perang Ukraina berfokus untuk melakukan bombardir dan isolasi terhadap pasukan Rusia di wilayah Ukraina Selatan.

Dilansir dari Reuters, Ukraina menerapkan strategi perang baru dengan mengebom dan mengisolasi pasukan Rusia di daerah-daerah yang sulit dipasok.

Hal tersebut ditujukan agar kekuatan tempur Rusia di Ukraina Selatan semakin melemah.

Baca Juga: Strategi Perang Rusia Makin Ngeri, Terjunkan Pasukan Besar-besaran di Ukraina Selatan

Perubahan strategi perang Ukraina ini disinggung oleh Presiden Ukriana Volodymyr Zelenskiy dalam pidatonya pada Kamis (28/7) malam.

Presiden Ukraina mengisyaratkan bahwa Ukraina tak akan terintimidasi oleh invasi Rusia.

Ia bersama pasukannya siap mengerahkan segala hal untuk melakukan serangan balasan kepada pasukan Rusia.

"Kami akan melakukan segalanya untuk meastikan tidak ada seorang pun di dunia yang tetap acuh tak acuh terhadap perang mengerikan yang telah dilancarkan Rusia di negara kami dan bertengtangan dengan gagasan kebebasan," ujar Zelenskiy.

Serangan Balasan Ukraina

Pada hari Kamis (28/7), Ukraina mengatakan bahwa pesawatnya telah menyerang 5 benteng pertahanan Rusia di kota Kherson dan kota satelitnya di Ukraina Selatan.

Intelijen militer Inggris yang membantu Ukraina mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina juga telah membangun jembatan di bagian selatan sungai di perbatasan Kherson.

Ukraina mengklaim pasukannya di garis depan telah merebut kembali beberapa pemukiman kecil di utara wilayah Kherson.

Ukriana terus berupaya untuk memberikan tekanan kepada Rusia dengan melancarkan serangan balasan bertubi-tubi.

Harapannya, serangan balasan tersebut mampu membuat pasukan Rusia melemah dan kemudian keluar dari wilaya Kherson.

Baca Juga: Strategi Kremlin di Perang Rusia dan Ukraina Berubah, Khawatirkan Pasokan Senjata Barat

Di lain sisi, laporan Reuters menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim keberhasilannya menyerang brigade infanteri Ukraina di wilayah Kherson Utara.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pesawatnya berhasil menewaskan lebih dari 130 tentara Ukraina dalam serangan tersebut.

Wakil kepala pemerintahan sipil yang ditunjuk Rusia Kirill Stremousov di Kherson, enyengkal penilaian Barat dan Ukraina tentang situasi di garis depan medan perang.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Reuters

Baca Lainnya