Nextren.com - Kepala Geraja Agung di Meksiko dihukum 16 tahun penjara karena mencabuli 3 bocah di bawah umur.
Dilansir dari Reuters, Hakim Pengadilan Tinggi California menjatuhi hukumanpenjara selama 16 tahun 8 bulan kepada Naason Joaquin Garcia yang merupakan pemimpin dan rasul gadungan dari gereja La Luz del Mundo diGuadalajara, Meksiko.
Naason Joaqin Garcia mengaku bersalah pada Jumat (17/6) atas 2 tuduhan persetubuhan oral dan tindakan cabul pada anak.
Baca Juga: Rusia Hancurkan Gudang Pertanian Terbesar Ukraina, Berusaha Ciptakan Krisis Pangan Global!
3 hari sebelum diadili, Garcia sempat mengajukan pembelaan atas 23 tuduhan kejahatan seks terhadap anak di bawah umur.
Dalam pembelaannya, awalnya Garcia menyangkal segala tuduhan yang diarahkan kepadanya terkait kasus pencabulan anak.
Namun, pada akhirnya Garcia mengakui perbuatannya terhadap hakim Pengadilan Tinggi California karena bukti dan pengakuan dari pihak penuntut.
Sebagai imbalan atas pengakuan bersalahnya, jaksa menolak sebagian besar dakwaan yang dia hadapi, termasuk pelanggaran paling serius dalam kasus yang awalnya berasal dari tahun 2015 hingga 2018.
Baca Juga: Miris, Nasabah BCA Tertipu Rp 118 Juta dalam 30 Menit, Awalnya Klik Link Penipuan di Instagram
Masih Didukung Umat Gereja
Ironisnya, kepala gereja yang mencabuli 3 anak di bawah umur tersebut masih dibela oleh pihak gereja dan pengikutnya.
Pihak gereja secara terbuka mendukung Garcia dan mengeluarkan pernyataan yang menegaskan dukungannya.
"Kepercayaan kami kepadanya tetap utuh dengan pengetahuan penuh tentang integritasnya, perilakuknya, dan pekerjaannya," tulis akun twitter gereja Lal Luz Del Mundo sebagaimana dikutip dari BBC.
Mereka mengatakan bahwa kepala gereja Garcia tak mendapatkan pengadilan yang adil di California.
Pihak gereja juga menyebutkan bahwa bukti kasus tersebut telah ditahan, diolah, dan diubah. Namun, tak ada bukti yang menguatkan klaim Garcia tersebut.
Gereja La Luz del Mundo sendiri adalah gereja evangelis terbesar di Meksiko.
Gereja ini berdiri sejak tahun 1920-an dan memiliki cabang di 50 negara dan memiliki sekitar 5 juta anggota.
Baca Juga: Militer Rusia Melemah, NATO Diminta Segera Rebut Ukraina dari Tangan Putin
Pernyataan korban selama persidangan pada hari Rabu mengungkapkan bahwa merekamereasa diakhanati oleh Garcia.
"Kami menghormati Anda, Anda adalah dewa kami, dan Anda mengkhianati kami. Anda tidak lebih dari predator dan penganiaya," ujar pihak korban seperti dikutip dari Reuters.
Pihak korban juga mengungkapkan bahwa kepala gereja tersebut menyebut bahwa pengadilan California hanya sebuah lelucon.
Ia menyebut Garcia mengirim pesan ke geraja bahwa dia tak bersalah dan difitnah.
"Yang mulia, pelaku ini menganggap ruang sidang anda adalah lelucon. Bahkan setelah dia menerima kesepakatan pembelaan, dia mengirim pesan ke gereja bahwa dia tak bersalah," ujar pihak korban.
Baca Juga: Duh! Twitter Didenda Rp 2,1 Triliun Karena Maling Data Pengguna untuk Iklan
Tanggapan Netizen
Penyelesaian kasus pelecehan ini mendapat tanggapan positif dan negatif dari netizen.
Tanggapan positif netizen mengharapkan penegakan hukum atas kasus kejahatan seksual semakin cerah dan bertambah baik dari waktu ke waktu.
Di sisi lain, ada pula netizen yang pesimistis tentang praktik pelecehan seksual oleh oknum petinggi agama yang masih banyak ditemui.
(*)