Nextren.com -Rusia telah kehilangan banyak sumber daya perang untuk melanjutkan invasinya di Ukraina.
Rusia tercatat kehilangan lebih dari 700 tank terbaik seri T-72, T-80, dan T-90 dalam 3 bulan pertempuran di Ukraina.
Hal ini membuat Rusia berada di posisi sulit untuk melanjutkan operasi militernya menggunakan kendaraan lapis baja fungsional.
Baca Juga: Militer Ukraina dan Rusia Bertempur Sengit di Jalanan Sievierodonetsk, Berebut Kota Industri!
Pada bulan Mei, Rusia diketahui mulai menggunakan tank T-62 kuno peninggalan Uni Soviet di Ukraina.
Penggunaan tank T-62 ini menunjukan kondisi sebenarnya dari peralatan tempur Rusia.
"Kehadiran tank T-62 di medan perang menyoroti kekurangan Rusia akan peralatan modern yang siap tempur," ujar Kementerian Pertahanan Inggris.
Laporan Forbes menybutkan bahwa Rusia talah menggunakan setidaknya 50 tak T-62 yang telah berusia lebih dari 60 tahun.
Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Ibukota Kyiv, Ukraina Tuduh Rusia Targetkan Warga Sipil
Dilansir dari Wikipedia, tank T-62 merupakan tank besar pertama Uni Soviet pasca Perang Dunia 2.
Tank T-62 dikenalkan pada tahun 1961 sebagai generasi penerus dari tank T-55.
Keberadaan tank T-62 di Ukraina terlihat di jalan selatan Mykolaiv.
Rusia mengerahkan tank tua ini dengan senjata berkaliber 115mm ke medan pertempuran di Ukraina Selatan.
Pasukan Rusia memodifikasi tank tua tersebut dengan peralatan seadanya agar kuat bertempur di Ukraina.
Awak tank bahkan memasang peralatan seperti kurungan di T-62 yang diyakini mampu melindungi kendaraan dari serangan peluru kendali top-down anti-tank seperti Stugna-P buatan Ukraina dan Javelin buatan Amerika.
Baca Juga: Spek Tank Marder IFV Untuk Ukraina, Kendaraan Amfibi Anti-Nuklir Penghancur Tank
Modifikasi yang dilakukan oleh militer Rusia ini tak masuk akal karena tak diukur dengan hitungan pasti.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa T-62 akan sangat rentan terhadap senjata anti-tank.
Penggunaan tank T-62 dianggap hanya akan menambah beban bagi tentara Rusia.
Pasalnya, setiap T-62 yang dikerahkan Rusia ke Ukraina kemungkinan berjalan pada sistem otomotif yang rapuh dan dapat rusak setelah mendapat tekanan minimal.
Selain itu, overheating menjadi salah satu masalah utama dari tank tersebut.
(*)