Bersiap Perang Lawan China, Warga Sipil Taiwan Mulai Ikuti Pelatihan Senjata

Kamis, 02 Juni 2022 | 12:53
Reuters/Ann Wang

Pelatih mensimulasikan penyelamatan sandera dalam pelatihan senjata di Taiwan

Nextren.com -Tekanan militer China untuk Taiwan semakin meningkat sejak 23 Mei lalu.

Tak main-main, China memberikan tekanan di kawasan perbatasa laut dan udara Taiwan.

China tercatat telah beberapa kali menunjukan kapal perang dan jet tempur di kawasan perbatasan Taiwan dengan alasan latihan militer ataupun patroli perbatasan.

Baca Juga: China dan Australia Ngotot Rebutan Pengaruh di Kepulauan Pasifik, Modal Perang Pasifik?

Tekanan militer dari China membuat masyarakat Taiwan bersikap waspada dan mulai mengambil langkah antisipasi seandainya China benar-benar melancarkan invasi ke wilayahnya.

Dilansir dari Reuters, masyarakat sipil di Taiwan mulai menerima pelatihan senjata dan pelajaran tembak menembak.

Pelatihan senjata ini dilakukan karenakonflik di Ukraina menunjukan ekskalasi yang mengkhawatirkan dan tekanan militer China yang semakin mencemaskan.

Sejak perang di Ukraina dimulai, pemesanan untuk pelajaran menembak airsoft gun atau perangkat berdaya ledak rendah yang dirancang untuk menembakan proyektil non logam meningkat sebesar 4 kali lipat.

Laporan Reuters menyebutkan bahwa beberapa orang Taiwan khawatir bahwa China akan mengerahkan kekuatan militer secara penuh untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Baca Juga: Puluhan Jet Tempur China Ganggu Zona Udara Taiwan, China Bersiap Lancarkan Invasi?

Su Chun, seniman tato berusia 39 tahun menjadi salah satu peserta pelatihan senjata di Taiwan.

Su Chun mengaku bahwa ia ingin mempelajari kemampuan tempur yang tak terbatas pada senjata namun juga keterampilan beraksi dalam situasi genting.

"Saya ingin mempelajari beberap keterampilan tempur, termasuk yang tidak hanya terbatas pada penggunaan senjata. Mungkin keterampilan untuk dapat bereaksi terhadap situasi apapun," ujar Sun Chun seperti dikutip dari Reuters.

Sun Chun juga mengungkapkan bahwa ia berniat untuk berada di garis depan Taiwan saat China melancarkan invasinya.

"Kebanyakan orang tak ingin berperang, saya juga tak ingin berperang, tetapi jika ini benar-benar terjadi saya akan siap secara mental," sambungnya.

Baca Juga: Rusia Rebut Pusat Kota Industri di Ukraina Timur, Tujuan Perang Putin Segera Tercapai!

Air Softgun dianggap sebagai alternatif simulasi militer dan diajarkan sebaga olahraga kompetisi di Taiwan.

Taiwan sendiri menerapkan kontrol yang ketat terhadap kepemilikan snjata api sehingga masyarakat tak bisa berlatih dengan senjata asli.

Kendati demikian, banyak gerakan dan taktik di pelatihan air softgun yang menyerupai keterampilan tempur dari postur menembak, membidik, dll.

Perangkat air softgun menggunakan udara terkompresi untuk menembakan proyektil ola plastik kecil yang tak terlalu berbahaya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Reuters