Puluhan Jet Tempur China Ganggu Zona Udara Taiwan, China Bersiap Lancarkan Invasi?

Selasa, 31 Mei 2022 | 11:02
Reuters/Dado Ruvic

Ilustrasi jet tempur China dan bendera Taiwan

Nextren.com -Situasi di selat Taiwan kembali memanas setelah jet tempur China memasuki kawasan pertahanan udara Taiwan.

Dilansir dari Reuters, Taiwan melaporkan China telah melakukan pengiriman jet tempur besar-besaran di zona pertahanan udaranya pada Senin (30/5).

Kementerian pertahanan Taiwan mencatat ada sekitar 22 jet tempur China, pesawat anti kapal selam, dan pesawat peringatan dini yang melayang di zona identifikasi pertahanan udara atau ADIZ.

Baca Juga: China dan Australia Ngotot Rebutan Pengaruh di Kepulauan Pasifik, Modal Perang Pasifik?

Insiden hari Senin tersebut menjadi serangan terbesar China ke Taiwan sejak Januari 2022 yang melibatkan 39 pesawat tempur China.

Taiwan selama dua tahun terakhir telah mengeluhkan kekhawatiran atas tindakan China dalam memberikan teror di kawasan udara Taiwan.

Taiwan mengklaim bahwa China telah berulang-ulang menjumpai misi angkatan udara China di bagian barat daya zona identifikasi udara ADIZ, dekat dengan Kepulauan Pratas.

Taiwan menyebut aktivitas militer China yang berulang di kawasan ADIZ-nya dirancang untuk melemahkan Taiwan.

Selain itu, China dianggap menguji respon Taiwan atas provokasi-provokasi di daerah perbatasan.

Baca Juga: China Gelar Latihan Militer di Selat Taiwan, Provokasi Perang Lawan AS?

Respon Taiwan

Aktivitas militer China di kawasan udara Taiwan ditanggapi dengan serius oleh Taiwan.

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China.

Tak hanya itu, sistem pertahanan rudal andalan taiwan juga dikerahkan untuk memantau aktivitas pesawat tempur China.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pesawat tempur China terbang di daeraha timur laut Pratas.

Tak ada tembakan yang dilepaskan oleh pesawat China.

Selain itu, pesawat china tidak terbang di wilayah udara Taiwan tetapi aktivitas tersebut tetap memberikan ancaman bagi kedaulatan negara.

Baca Juga: China Bersiap! Jika Invasi Taiwan, Efek Sanksi Ekonomi Negara Barat Bakal Lebih Parah dari Rusia

Peningkatan aktivitas militer China di sekitar Selat Taiwan terjadi setelah Joe Biden memberikan pernyataan yang cukup agresif terhadap negara tirai bambu tersebut.

Pekan lalu, Joe Biden mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) siap berperang apabila China memutuskan untuk menginvasi Taiwan.

China menanggapi pernyataan Biden dengan sikap tegas sesuai dengan prinsip yang telah dipegang teguh selama beberapa dekade belakangan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin dalam sebuah keterangan pers mengungkapkan bahwa China menganggap Taiwan bagian dari negaranya.

Di bawah kebijakan One-China, China menganggap pulau Taiwan sebagai wilayahnya.

China kerap menekankan bahwa hal tersebut adalah masalah paling sensiif dan penting dalam hubungannya denagn Amerika Serikat.

China tak memiliki ruang berkompromi atau konsesi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kedaulatan dan integritas negaranya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto