Penemu Puing-puing Pesawat Malaysia MH370 Mendapat Ancaman Pembunuhan, Misteri Mulai Terungkap?

Rabu, 01 Juni 2022 | 13:00
BBC

Blaine Gibson, penemu puing-puing MH-370

Nextren.com -Tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menjadi misteri hingga hari ini.

Pasalnya, masih belum ada keterangan pasti tentang penyebab dan lokasi jatuhnya pesawat yang hilang pada tahun 2014 lalu.

Pencarian masih terus dilakukan meskipun tak lagi didukung pemerintah Malaysia.

Pria asal Australia Blaine Gibson menjadi salah satu penyelidik independen tragedi Malaysia Airlines MH370.

Sejak awal, penyelidikan independen Blaine Gibson mendapat apresiasi dari keluarga korban.

Kerabat yang putus asa mencari kejelasan seputar tragedi mencoba bergabung dengan Blaine Gibson untuk menyisir pantai Madagaskar setelah pihak berwengang Malaysia gagal menemuka jejak.

Sayangnya, upaya penyelidikan Blaine Gibson ini dianggap sebagai ancaman bagi beberapa orang.

Film dokumenter terbaru dari Channel 5 mengungkap bahwa Blaine Gibson yang berhasil menemukan puing-puing MH370 mendapatkan ancaman pembunuhan dan siksaan dari pihak yang tak dikenal.

Tak hanya itu, pria asal Australia ini juga merasa diikuti saat dia melanjutkan pencariannya.

Baca Juga: Pulau Rahasia Rusia Menghilang dari Google Maps Memicu Misteri, Ada Pangkalan Militer Besar?

Awal pekan ini, Blaine bicara dalam program "MH370: The Vanishing" dan mengatakan bahwa ia mendapat teror dan ancaman atas penyelidikannya.

"Seseorang yang berusaha mencegah ditemukannya Malaysia Airline MH370 mungkin akan melakukan tindakan kekerasan terhadap saya, tapi saya tak tahu siapa," ujarnya.

"Saya mulai mendapatkan ancaman pembunuhan dari orang-orang yang tak dikenal. Hal-hal seperti 'Tak ada pesawat, tak ada Blaine' dan menyuruh saya menghentikan pencarian" ujarnya seperti dilansir dari The Sun.

All Indian Radio News
All Indian Radio News

Blaine Gibson, penemu puing-puing MH-370

Blaine mengatakan bahwa temannya juga mendapat ancaman telepon dari orang tak dikenal yang mengatakan bahwa "dia tak akan meninggalkan Madagaskar hidup-hidup".

"Saya sedang diikuti dan saya difoto dan, ya, itu sangat mengganggu. Itu mengintimidasi," ujarnya.

Baca Juga: Perbedaan Deep Web dan Dark Web, Sisi Gelap Internet yang Punya Misteri

Blaine Gibson tercatat telah menemukan bagian dari sayap Boeing 777 di Pulau Reunion, Samudra Hindia bagian Selatan pada 2015.

Blaine Gibson mengikuti saran ahli kelautan Dr Charita Pattiaratchi yang mengungkapkan bahwa arus akan membuat puing-puing MH370 terdampar di Madagaskar dan Mozambik.

Petualangan pencarian puing-puing di Madagaskar dimulai dan Blaine menemukan segitiga abu-abu bertuliskan No Step yang merupakan bagian dari ekor pesawat MH370.

Pada Juni 2016, 3 potongan lagi ditemukan dan pihak keluarga korban MH370 terbang ke Madagaskar untuk membantu menyisir 20Km garis pantai berharap mendapat petunjuk lebih lanjut.

Baca Juga: Peringatan Boeing Tunjukkan Penyebab Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh?

Ghyslain Wattrelos sebagai ayah dan suami yang berduka setelah kehilangan istri dan 2 anaknya dalam tragedi tersebut turut bergabung dalam penyusuran.

Di saat yang sama, ia juga mengaku mendapat ribuan orang yang menawarkan bantuan untuk menemukan kebenaran.

Tetapi Ghyslain beberapa dari mereka mempunyai motif jahat.

Ia juga yakin bahwa pihak berwenang Malaysia dan China menutupi posisi sebenarnya dari kemungkinan tragedi tersebut karena mereka tak ingin pesawat itu ditemukan.

"Di suatu tempat di dunia ini sesorang tahu apa yang terjadi dan itu bukan hanya satu orang, ini adalah cerita besar, ini cerita kotor dan melibatkan banyak negara," ujarnya.

"Saya sangat yakin ada sesuatu atau seseorang di pesawat yang mereka tak ingin tiba di Beijing sehingga mereka menyasar pesawat tersebut," sambungnya.

Namun, tak ada bukti yang mendukung teori dari Ghyslain ini.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto