Forum B20 Bahas Pentingnya Adopsi Teknologi Digital ke Dunia Pendidikan

Sabtu, 28 Mei 2022 | 16:21

Hamdani D. Salim, ketua Forum B20 Indonesia, Future of Work and Education Task Force.

Nextren.com -Ajang Presidensi B20 Indonesia yang diselenggarakan KADIN Indonesia menghadirkan acara sampingan berupa forum yang membahas beberapa hal.

Pada Jumat (27/5), side event B20 membahas tentang pentingnya adopsi teknologi digital ke dunia pendidikan.

Pembahasan ini memiliki tema Future of Work and Education Task Force.

Acara forum diskusi Future of Work and Education Task Force menghadirkan sejumlah institusi dan organisasi.

Yaitu dihadiri HRH GKR. Mangkubumi (Putri Mahkota Keraton Yogyakarta) untuk memberikan sambutan, serta WKU KADIN Indonesia Bidang HI Bernandino Vega Jr, Ketua APTISI Budi Jatmiko dan Ketua B20 Future of Work and Education Task Force sekaligus President Director PT Astra Otoparts Tbk dan Direktur PT. Astra International Tbk, Hamdhani D. Salim.

Tema ini dipilih karena terkait digitalisasi yang telah mendorong percepatan pemanfaatan teknologi di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan.

Baca Juga: AWS Gandeng PJI Bikin Program untuk Pelajar Kembangkan Ilmu di Bidang Teknologi

Pandemi yang berjalan selama dua tahun membuat banyak hal yang kita rasakan dalam dunia pendidikan yang terutama pentingnya digitalisasi.

Pembelajaran jarak jauh merupakan sistem pendidikan yang mau tidak mau masyarakat ikuti menjadi sebuah kebiasaan baru.

Dimana penggunaan teknologi menjadi sangat penting dan ternyata memiliki dampak positif lainnya bila ditelusuri secara lebih jauh.

Namun sayangnya, akselerasi penggunaan teknologi digital masih belum maksimal.

Pemerataan pemanfaatan teknologi masih menjadi masalah global yang mengemuka antara negara maju dan berkembang.

Diantaranya terkait masalah ketidaksiapan infrastruktur, keterbatasan sarana prasarana belajar yang berbasis teknologi digital, hingga isu literasi di sektor pendidikan yang perlu diakselerasi.

Percepatan disrupsi akibat digitalisasi dan otomatisasi akan mengubah pola pendidikan serta pola kerja masa depan.

Hal tersebut menjadi fokus pengembangan isu policy paper recommendation dari gugus B20 Future of Work and Education Task Force.

"Teknologi yang menjadi penggerak ekonomi digital, menjadi salah satu fokus yang perlu menjadi perhatian karena terkait permasalahan pendidikan," ujar Hamdhani D. Salim, Ketua B20 Future of Work and Education Task Force.

Baca Juga: RRQ Gelar BNI King of School 2021: Pendidikan dan Esports Gak Perlu Dibentrokkan

Pendidikan adalah fondasi menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi era pekerjaan di masa akan datang.

Apalagi pemerataan akses teknologi digital yang bersifat inklusif menjadi isu krusial Presidensi B20 Indonesia.

"Saat ini problemnya, ada pada ketimpangan infrastruktur digital antara negara maju dan berkembang, termasuk soal pembiayaan, kesiapan perusahaan, literasi digitalnya termasuk soal akses pengetahuan atau pendidikan," ungkap Hamdhani.

Menurut Hamdhani, pandemi dan perubahan iklim mendorong digitalisasi semakin cepat bergulir sehingga mengarahkan dunia kerja untuk mampu dan siap menerapkan teknologi.

Alhasil dunia pendidikan harus secara cepat beradaptasi menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam menghadapi pola dan dunia kerja masa depan.

"Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah melalui penciptaan pekerjaan dan pendidikan berkelanjutan dengan membangun sistem terintegrasi yang mampu menciptakan wirausahawan, meningkatkan kapasitas UMKM dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan,

Terutama bidang vokasi dan pelatihan berbasis keahlian seperti pembelajaran digital untuk era pasca pandemi," jelas Hamdhani.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang HI, Bernandino Vega Jr. mengatakan Indonesia yang memiliki bonus demografi angkatan muda, harus mampu mengoptimalkan potensi tersebut.

Caranya ialah dengan mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam memanfaatkan teknologi di dunia pendidikan agar bisa matching dengan kebutuhan dunia bisnis dan industri masa depan.

Baca Juga: Sony Luncurkan Lensa FE 24-70mm F2.8 GM II Baru, Lebih Ringan!

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94% total populasi.

Sedangkan generasi milenial mencapai 69,38 juta jiwa atau 25,87 % dari total populasi.

Maka itu diharapkan teknologi digital tidak hanya mengubah lanskap dunia pendidikan dan pola pekerjaan saja, tetapi juga ekonomi secara global.

Karena ekonomi digital akan mengubah secara fundamental berbagai bentuk aktivitas ekonomi yang ditandai transisi pola kegiatan ekonomi konvensional ke pola yang memanfaatkan teknologi.

Sehingga secara langsung juga akan berpengaruh pada kesiapan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dalam kegiatan ekonomi masa depan.

Transformasi digital ini perlu dimanfaatkan negara-negara berkembang dalam mempercepat pembangunan ekonomi untuk menciptakan ekonomi inklusif.

Karena ekonomi digital berpotensi menjadi medium akselerasi pembangunan ekonomi bagi negara berkembang. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya