Misteri di Balik Cara Berjalan Vladimir Putin, Kelainan atau Tanda Kediktatoran?

Jumat, 13 Mei 2022 | 09:35
POOL EPA

Gaya berjalan presiden Rusia Vladimir Putin saat memasuki Alexadrovsky Hall tahun 2015. (Yuri Kochetkov/Pool photo via AP)

Nextren.com -Presiden Rusia, Vladimir Putin terus menjadi sorotan internasional setelah memutuskan untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Sosoknya yangberwibawa sekaligus mengintimidasi membuat banyak orang bertanya segala hal tentang Putin, termasuk cara berjalannya yang unik.

Jika kita perhatikan, cara berjalan Vladimir Putin berbeda pada manusia pada umumnya.

Putin berjalan dengan tangan kiri berayun namun tangan kanan tetap diam tak berayun.

Beberapa masyarakat awam menduga hal tersebut dikarenakan Putin mengidap penyakit parkinson bahkan ada pula yang menyebut Putin mengalami kelainan saraf.

Namun, dugaan tersebut salah dan tidak berdasarkan fakta.

Baca Juga: Kota Kherson Ukraina Minta Dicaplok Rusia, Cuma Tipu Muslihat Putin?

Misteri di balik cara berjalan Putin yang unik ini telah diteliti oleh tim ahli saraf Eropa.

Dilansir dari The Guardian, sebuah tim ahli saraf mengatakan dalam sebuah studi bahwa Vladimir Putin berjalan dengan 'gaya penembak'.

Studi yang diterbitkan oleh British Medical Journal ini mencatat bahwa Putin telah menunjukan "pengurangan lengan kanan yang jelas" yang kemungkinan terkait dengan pelatihan senjata yang dia terima ketika menjadi bagian dari KGB Soviet.

Sebagai informasi, KGB merupakan organisasi intelijen Soviet mirip seperti CIA di Amerika Serikat.

Gaya berjalan Putin yang unik terkait dengan pelatihannya sebagai badan keamanan yang ditakuti di mana dia naik ke pangkat letnan kolonel sebelum pensiun.

Gaya berjalan Putin juga tertera di buku manual KGB yang menginstruksikan anggota untuk berjalan dengan tangan kanan dengan senjata.

Hal tersebut ditujukan agar anggota KGB dapat menarik pistol secepat mungkin saat berhadapan dengan musuh.

"Menurut buku manual ini, para operator KGB diinstruksikan untuk menyimpan senjata mereka di tangan kanan dekat dengan dada mereka dan bergerak maju dengan satu sisi, biasanya kiri yang memungkinkan subjek untuk menarik pistol secepat mungkin ketika berhadapan dengan musuh," tulis peneliti saraf seperti dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Putin Tak Bisa Menang, Perang Rusia dan Ukraina Akan jadi 'Konflik Beku'

Putin sendiri bergabung di KGB pada tahun 1975 hingga 1991.

Pada 1985 hingga 1990, Putin bertugas di Dresden Jerman Timur dengan menggunakan identitas samaran sebagai seorang penerjemah.

Pasca keruntuhan Soviet, Putin pulang ke Leningrad dan menjajaki dunia politik dengan menjadi penasihat urusan internasional Wali Kota Sobchak hingga menggeser Yeltsin sebagai presiden Rusia.

Baca Juga: Jerman Siap Kirim Tank Marder iFV ke Ukraina, Model Baru Kendaraan Tempur Legendaris Nazi

(*)

Editor : Wahyu Subyanto