Nextren.com -Senjata nuklir menjadi salah satu topik perbincangan hangat sejak perang Rusia vs Ukraina pertama kali berkecamuk pada 24 Februari 2022.
Banyak pihak meyakini bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menggunakan senjata nuklir dalam peperangan melawan Ukraina.
Namunpada kenyataanya, sampai sekarang Rusia masih belummeluncurkan serangan nuklir apapun di medan perang.
Meskipun begitu, dampak dari serangan nuklir Rusia tidak bisa dianggap remeh begitu saja.
Baca Juga: Pejabat AS Tidak Percaya Akan Peringatan Senjata Nuklir Rusia: 'Kami Menilai Tidak Ada Ancaman'
Melansir dari Kompas.com, baru-baru ini stasiun televisi milik Pemerintah Rusia menayangkan video simulasi serangan nuklir Moskwa ke wilayah Inggris.
Sang pembawa acara, Dmitry Kiselyov, mengatakan bahwa jika serangan nuklir tersebut benar-benar diluncurkan, Irlandia dan Inggris akan hancur dan tenggelam.
Dalam program News of the Week yang disiarkan Rossiya-1, Kiselyov menyampaikan dua simulasi serangan.
Kedua simulasi tersebut yakni serangan rudal Sarmat dan serangan nuklir dengan kendaraan nirawak bawah laut.
Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.
Kiselyov menuding bahwa Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, telah mengancam Rusia dengan serangan nuklir selama perang di Ukraina, sebagaimana dilansir Kompas.com (viaThe Stars and Stripes)
Kiselyov berujar, hanya dengan serangan rudal Sarmat satu saja, sudah cukup untuk menenggelamkan dan meratakan satu kepulauan di Inggris dan Irlandia.
“Hanya dengan sekali peluncuran, Boris, Inggris tidak akan ada lagi,” papar Kiselyov, sebagaimana dikutip dari The Telegraph.
“Opsi lain adalah menenggelamkan Inggris ke dalam laut menggunakan kendaraan nirawak bawah laut Rusia, Poseidon,” kata Kiselyov.
Baca Juga: Makin Panas! Polandia Bersedia Tampung Senjata Nuklir AS untuk Hadapi Ancaman Rusia
Dia menjelaskan, serangan nuklir dari bawah laut tersebut memiliki daya ledak hingga 100 juta ton.
Dengan daya ledak sebesar itu, maka akan tercipta gelombang tsunami raksasa di sepanjang garis pantai.
Kiselyov menambahkan, tsunami dengan radioaktif yang besar akan membuat apa pun menjadi gurun yang tidak layak huni untuk waktu yang lama.
Video simulasi serangan nuklir Rusia dalam segmen tersebut menunjukkan peta di mana Inggris dan Irlandia tidak ada lagi. (*)