Nextren.com -Senjata nuklir menjadi salah satu topik perbincangan hangat sejak perang Rusia vs Ukraina pertama kali berkecamuk pada 24 Februari 2022.
Banyak pihak meyakini bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menggunakan senjata nuklir dalam peperangan melawan Ukraina.
Namun pada kenyataanya, sampai sekarang Rusia masih belum menggunakan senjata nuklir miliknya di medan perang.
Ditengah pembicaraan mengenai penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, salah seorangpejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya memberikan pendapatnya.
Baca Juga: Makin Panas! Polandia Bersedia Tampung Senjata Nuklir AS untuk Hadapi Ancaman Rusia
Melansir dari Kontan, pejabat tersebut berujar bahwa AStidak percaya akan adanya ancaman penggunaan senjata nuklir dari Rusia.
Meskipun saat ini, retorika Moskow sedang meningkat sehingga penggunaan senjata nuklir menjadi satu hal yang mungkin saja terjadi.
Selain itu, pejabat itu turut mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya tidak percaya ancaman dari Rusia terhadap wilayah NATO.
"Kami terus memantau kemampuan nuklir mereka setiap hari sebaik mungkin dan kami tidak menilai bahwa ada ancaman penggunaan senjata nuklir dan tidak ada ancaman terhadap wilayah NATO," kata pejabat tersebut dikutip dari Kontan.
Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Sergei Lavrov selaku Menteri Luar Negeri Rusia sendiri mengatakan bahwa negara Barat tidak boleh meremehkan peningkatan risiko konflik nuklir di Ukraina.
Rusia mengatakan, awal bulan ini pihaknya berencana untuk menyebarkan rudal balistik antarbenua Sarmat yang baru saja diuji.
Berbeda dengan Lavrov, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov justru mengatakan bahwa Rusiamemang tidak akan menggunakan senjata nuklirdalam perang di Ukraina.
Peskov menambahkan, senjata nuklir yang dimiliki Rusia tidak akan dipakai meski negaranya terus terpojok oleh“perangtotal” yang dikobarkan negara Barat.
“Tidak ada yang berpikir tentang menggunakan—bahkan ide untuk menggunakan senjata nuklir pun tak ada,” kata Peskov dikutip dariKompasTV.
Baca Juga: Pancing Perang Nuklir, Rusia Ancam Pakai Rudal Hipersonik dan Nuklir Jika 2 Negara Ini Gabung NATO
Sedangkan bagi Vladimir Putin, dirinya sudah memperingatkan negara-negara lain agar tidak ikut campur dalam "Operasi Militer Khusus" di Ukraina.
Dalam pidatonya, Putin berujar bahwasetiap upaya untuk menghalangi jalan Rusia "akan membawa Anda ke arah itu. konsekuensi yang belum pernah Anda temui dalam sejarah Anda".
Kemungkinan, perkataan Vladimir Putin tersebut merujuk kepada penggunaan senjata nuklir, yang mana berpotensi membuat perang nuklir pecah. (*)