Tak Hanya Kendaraan Tempur, Rusia Dilaporkan Turut Kerahkan Lumba-Lumba di Perang Lawan Ukraina

Senin, 02 Mei 2022 | 09:02
Wikimedia Commons

Ilustrasi seekor lumba-lumba

Nextren.com - Perang Rusia vs Ukraina atau biasa disebut invasi Rusia ke Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.

Kedua negara saling berlomba-lomba memamerkan kecanggihan teknologi untuk saling mengalahkan satu sama lain.

Tidak hanya kecanggihan teknologi, tetapi hewan-hewan terlatih seperti lumba-lumba juga turut dilibatkan.

Menurut laporan terbaru, Rusia telah menggunakan sejumlah lumba-lumba terlatih dalam upayanya memenangkan perang lawan Ukraina.

Baca Juga: Pejabat AS Tidak Percaya Akan Peringatan Senjata Nuklir Rusia: 'Kami Menilai Tidak Ada Ancaman'

Melansir dari Kompas.com, Rusia dilaporkan telah mengerahkan lumba -lumba terlatih di pangkalan angkatan lautnya di Laut Hitam di tengah invasinya ke Ukraina.

Laporan tersebut disampaikan sebuah forum independen untuk pertahanan laut dan masalah keamanan yang berbasis di AS, USNI.

Laporan yang dipublikasikan USNI sendiri didasarkan pada tinjauan citra satelit.

USNI mengatakan, Angkatan Laut Rusia mengerahkan dua kandang lumba -lumba di pintu masuk Pelabuhan Sevastopol, dekat ujung barat daya Crimea, pada Februari.

Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.

Pelabuhan Sevastopol adalah pangkalan Angkatan Laut yang penting bagi Kremlin karena kedekatannya dengan Crimea, sebagaimana dilansir DW, Jumat (29/4/2022).

Menurut analisis USNI, banyak kapal Angkatan Laut Rusia bernilai tinggi di pelabuhan tersebut.

Meskipun sejatinya, kapal-kapal itu berada di luar jangkauan rudal Ukraina.

Tetapi, lumba-lumba terlatih tetap dilibatkan untuk mengantisipasiadanya sabotase bawah laut.

Baca Juga: Petinggi Rusia Sebut Pemicu Perang Dunia 3 Bukanlah Konflik Rusia-Ukraina, Tapi...

Ini bukan pertama kalinya lumba -lumba digunakan dalam operasi militer.

Selama Perang Dingin, Uni Soviet dan AS melatih lumba-lumba untuk mendeteksi penyelam dan ranjau musuh.

Menyusul runtuhnya Uni Soviet pada 1991, program lumba -lumba dipindahkan ke Ukraina, tetapi jatuh kembali ke tangan Rusia setelah aneksasi Crimea.

Tidak hanya lumba-lumba, hewan lain juga telah digunakan dalam sejumlah peperangan.

Tikus telah dilatih untuk mendeteksi ranjau darat di bekas medan perang di Kamboja danmerpati digunakan untuk membawa pesan -pesan penting selama pertempuran dalam Perang Dunia I. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya