Nextren.com -Persatuan aliansi militer NATO terpecah saat menghadapi invasi Rusia ke Ukraina.
Kali ini, salah satu negara anggota NATO enggan menjalankan sanksi ekonomi baru yang telah disepakati oleh negara-negara Eropa yang tergabung dalam NATO.
Dilansir dari The Independent, Hungaria menolak menerapkan sanksi embargo terhadap minyak dan gas Rusia.
Hal ini sangat bertentangan dengan halauan politik NATO yang jelas mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan memberikan sanksi berlapis ke rezim Putin.
Baca Juga: NATO Mulai Pecah, PM Polandia Sebut Jerman Halangi Sanksi ke Rusia, Musuh Dalam Selimut?
Penolakan Hungaria disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto pada hari Selasa (19/4).
"Kami idak mendukung proposal sanksi energi terhadap Rusia," ujar Peter Szijarto seperti dilansir dari The Independent.
Szijjarto juga menegaskan bahwa Hungaria juga akan terus bekerja sama dengan Rusia dalam sektor energi nuklir.
Menteri Luar Negeri mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan segalanya untuk memastikan keamanan pasokan energi di Hngaria.
Hungaria Berseberangan dengan NATO
Kebijakan Hungaria yang berseberangan dengan NATO terkait krisis Ukraina bukan yang pertama kalinya terjadi.
Maret lalu, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban secara tegas mengatakan bahwa Hungaria tak mendukung sanksi apapun terhadap Rusia.
Kendati demikian, Hungaria tetap mengecam rezim Putin atas invasi Ukraina.
"Meskipun kami mengutuk serangan bersenjata Rusia dan kami juga mengutuk perang, kami tidak membiarkan Hungaria harus membayar harga perang dan sanksi tak boleh diperluas ke area minyak dan gas," ujar Orban.
Baca Juga: Perang Dunia 3 Diklaim Sudah Terjadi, Kini Rusia Siap Perangi NATO
Keberpihakan Hungaria kepada Rusiamenunjukan bahwa negara tersebut tak mau mengambil resiko kelangkaan energi.
Rusia sendiri merupakan salah satu eksportir komoditi energi terbesar di dunia.
Rusia menjadi negara dengan sumber daya gas alam, minyak bumi, dan batu bara yang melimpah dan telah menjadi tulang punggung bagi stok energi Eropa selama bertahun-tahun.
(*)