Nextren.com -Awal pekan ini, pemerintah Ukraina menuduh Rusia menggunakan senjata kimia untuk melancarkan serangannya.
Anggota parlemen Ukraina, Klympush Ivanna melaporkan penggunaan senjata kimia oleh Rusia terjadi di kawasan Mariupol.
Ia melaporkan bahwa senjata kimia tersebut mampu membuat seseorang yang terkena mengalami gagal napas dan pergerakan terbatas.
Baca Juga: Putin Tak Bisa Ngeles Lagi, Kejahatan Perang Rusia di Ukraina Terungkap Lewat Satelit, Drone dan HP
Laporan penggunaan senjata kimia dalam perang Rusia dan Ukraina ditanggapi dengan serius oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Dilansir dari Independent, AS dan Inggris saat ini tengah menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di Mariupol.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS, John Kirby mengatakan bahwa pihaknya terus memantau situasi dan potensi penggunaan senjata kimia oleh Rusia.
"Kami mengetahui laporan media sosial yang mengklaim pasukan Rusia mengerahkan amunisi kimia di Mariupol, Ukraina," ujar John Kirby seperti dilansir dari Independent.
"Kami tak bisa mengkonfirmasi (dugaan penggunaan senjata kimia) saat ini dan akan terus memantau situasi dengan ketat," sambung Kirby.
"Laporan ini, jika benar sangat memprihatinkan dan mencerminkan kekhawatiran yangkami miliki tentang potensi Rusia untuk menggunakan berbagai agen pengendalian kerusuhan termasuk gas air mata yang dicampur dengan bahan kimia di Ukraina," pungkas Kirby.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera bekerja untuk memverifikasi dugaan penggunaansenjata kimia di Mariupol.
"Kais sedang bekerja secara urgent dengan mitra untuk memverifikasi detail (pengguanaan senjata kimia)," ujar Liz Truss.
"Setiap penggunaan senjata semacam itu akan menjadi eskalasi yang tak berperasaan dalam konflik ini dan kami meminta pertanggungjawaban Putin dan Rezimnya," ujar Liz Truss.
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa NATO siap bertindak jika Rusia diketahui benar-benar menggunakan senjata kimia di Mariupol.
Baca Juga: Finlandia Akan Jadi Target Rusia Selanjutnya Apabila Nekat Gabung NATO
Dugaan penggunaan senjata kimia di Mariupol pertama kali diungkap oleh Resimen Azov yang merupakan sayak ultra-nasionalis Ukraina.
Resimen sayap kanan, Azov pertama kali melaporkan bahwa Rusia menggunakan semacam aerosol beracun dalam perang.
Zat tersebut dijatuhkan dari pesawat tak berawak yang dioperasikan oleh tentara Rusia.
Azov mengklaim bahwa terdapat 3 orang yang memiliki tanda-tanda keracunan bahan kimia.
Baca Juga: Australia Kirim 20 Bushmaster ke Ukraina: Kendaraan Lapis Baja 13 Ton yang Gesit dan Tahan Ledakan
Hingga berita ini diturunkan, Rusia belum memberikan keterangan apapun mengenai tuduhan penggunaan senjata kimia.
Selain itu,dugaanRusia menggunakan senjata kimia ini belum bisa diverifikasi secara penuh.
Tetap ikuti Nextren untuk perkembangan informasi berikutnya.