Rusia Dituduh Pakai Senjata Kimia di Ukraina: Bikin Gagal Napas dan Gerak Terbatas

Rabu, 13 April 2022 | 12:30
Nature.com

Ilustrasi penggunaan senjata kimia di perang Rusia dan Ukraina

Nextren.com -Invasi Rusia ke Ukraina pada awal April ini dilaporkan semakin brutal dan menewaskan banyak warga sipil.

Peristiwa di Bucha (pinggiran Kyiv) dan Mariupol menjadi bukti bagaimana kejamnya invasi Rusia.

Bahkan, Ukraina menuduh Rusia menggunakan senjata kimia berbahaya untuk melancarkan invasinya di kota Mariupol.

Baca Juga: AS dan Jerman Basmi Pasar Dark Web Terbesar di Dunia dari Rusia, Isinya Lapak Narkoba hingga Dokumen Terlarang

Tuduhan penggunaan senjata kimia oleh Rusia muncul dari anggota parlemen Ukraina, Klympush Ivanna.

Selasa (12/4) lalu, Ivanna menuliskan sebuah tweet yang menuduh Rusia telah menggunakan senjata kimia mematikan di Ukraina.

"zat tidak dikenal telah digunakan di kota Mariupol yang menyebabkan kegagalan pernapasan dan gangguan gerakan, mengutip batalion Ukraina Azov, salah satu elemen angkatan bersenjata Ukraina yang beroperasi di kota," tulis Klympush Ivanna.

Klympush Ivanna juga menuliskan bahwa Rusia mengancam untuk menggunakan "pasukan kimia" terhadap tentara di Mariupol.

"Pagi ini Rusia mengancam akan menggunakan 'pasukan kimia' terhadap pembela Mariupol. Saat ini Azov melaporkan Rusia telah melakukannya dan Rusia tak akan berhenti hingga mereka dihentikan," tulis Klympush Ivanna.

Baca Juga: Putin Tak Bisa Ngeles Lagi, Kejahatan Perang Rusia di Ukraina Terungkap Lewat Satelit, Drone dan HP

Klympush Ivanna mengutuk penggunaan senjata kimia dan menyerukan Eropa untuk menerapkan sanksi penuh kepada Rusia.

Ia menginginkan seluruh Eropa mengembargo komoditas ekspor Rusia seperti bahan bakar dan senjata berat.

"Ini adalah garis merah yang harus menghancurkan ekonomi despotisme. Kami menuntut embargo penuh seluruh bahan bakar dari Rusia dan senjata berat 2UA," tulis Klympush Ivanna.

Resimen sayap kanan, Azov pertama kali melaporkan bahwa Rusia menggunakan semacam aerosol beracun dalam perang.

Zat tersebut dijatuhkan dari pesawat tak berawak yang dioperasikan oleh tentara Rusia.

Azov mengklaim bahwa terdapat 3 orang yang memiliki tanda-tanda keracunan bahan kimia.

Baca Juga: Eropa Akan Hentikan Pembelian Batubara Rusia, Indonesia Kecipratan Untung?

Hingga berita ini diturunkan, Rusia belum memberikan keterangan apapun mengenai tuduhan penggunaan senjata kimia.

Selain itu, tuduhan Rusia menggunakan senjata kimia ini belum bisa diverifikasi secara penuh.

Tetap ikuti Nextren untuk perkembangan informasi berikutnya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya