Alami Kerugian Besar, Rusia Berharap Operasi di Ukraina Segera Selesai

Sabtu, 09 April 2022 | 12:34
Wikimedia Commons

Ilustrasi tentara Rusia

Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina atau biasa disebut invasi Rusia ke Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.

Sampai sekarang, upaya perundingan damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak belum menemui kesepakatan.

Dampak dari perang Rusia-Ukraina sendiri menyebabkan kerugian dari kedua belah pihak.

Bahkan baru-baru ini, Rusia mengaku operasi militer mereka di Ukraina telah menimbulkan kerugian yang besar dan signifikan.

Hal tersebut diungkapkan langsung olehJuru bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov, dalam wawancara dengan media barat, Sky News.

Baca Juga: Dianggap Telah Langgar Hukum Negara, Rusia Bersiap Hukum Google

Melansir dari Kompas.com, Peskov kepada Sky News menyebut operasi militer di Ukraina sebagai tragedi besar.

Akibat dari tragedi itu, Peskov berujar Rusia harus menderita kerugian berupa kehilangan pasukannya, bahkan secara siginfikan.

"Kami mengalami kerugian pasukan yang signifikan dan ini adalah tragedi besar bagi kami" kata Peskov dalam wawancara dengan Sky News.

Maka dari itu, Peskov serta pihak Rusia berharap operasi militer Ukraina segera selesai. Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.

Peskov mengatakan,Rusia memiliki harapan agar operasi militer di Ukraina akan mencapai tujuannya dalam beberapa hari mendatang.

Peskov menyebut, pihak militer Rusia akan melakukan langkah yang terbaik agar operasi militer di Ukraina segera berakhir.

"Militer kami melakukan yang terbaik untuk mengakhiri operasi itu" ujar Peskov.

Selain itu, Peskov turut menyebutkan bahwa kemungkinan Rusia akan mencapai tujuannya dalam beberapa hari kedepan, entah itu melalui operasi militer atau negosiasi dengan delegasi Ukraina.

"Dan kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, di masa mendatang, operasi ini akan mencapai tujuannya atau akan menyelesaikannya dengan negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina," kata Peskov.

Baca Juga: Finlandia Akan Jadi Target Rusia Selanjutnya Apabila Nekat Gabung NATO

Ukraina Tidak Gabung NATO

Salah satu alasan kuat mengapa Rusia memutuskan untuk melakukan operasi militer di Ukraina lantaran negara pimpinan Volodymyr Zelensky itu ingin bergabung dengan organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Kremlin telah khawatir tentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO selama bertahun-tahun.

Menurut Peskov, NATO memang sedari awal dirancang untuk menghadapi Rusia.

"Itu (NATO) dirancang untuk konfrontasi dan tujuan utama keberadaannya adalah untuk menghadapi negara kami," ujarPeskov.

Maka dari itu, segala cara dilakukan agar Ukraina tidak bergabung dengan NATO, termasuk lewat operasi militer. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto