Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina atau biasa disebut invasi Rusia ke Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.
Sampai sekarang, upaya perundingan damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak belum menemui kesepakatan.
Ditengah perang Rusia-Ukraina yang belum usai, kini hubungan Rusia danGoogle makin memanas.
Bahkan menurut kabar yang beredar, Rusia bakal memberikan hukuman kepada Google.
Baca Juga: Finlandia Akan Jadi Target Rusia Selanjutnya Apabila Nekat Gabung NATO
Melansir dari Reuters, Google dianggap telah melanggar hukum negara.
Salah satunya lewat penutupanmedia lokal di YouTube, yang mana media itu didanai pemerintah Rusia.
Selain itu, Rusia juga menuduhYouTube sebagai platform utama yang sering menyebarkan kebohongan mengenai jalannya operasi militer khusus (Rusia) di wilayah Ukraina.
Pihak Rusia turut menganggap YouTube telahmendiskreditkan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.
Maka dari itu, Rusia berencana memberikan hukuman kepada Google. Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Pemerintah Rusia berencana menghukum Google dengan melarang perusahaan raksasa ini untukmengiklankan platform serta layanan informasi mereka.
Nantinya, larangan tersebutakan berlaku untuk semua platform yang ada di bawah naungan Google.
Platform-platform itu diantaranya termasuk Google Search, toko aplikasi Google Play, YouTube, YouTube Music, Google Chat, dan Gmail.
Sebagai informasi, pada tahun 2021 yang lalu Google diketahui telah menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk beriklan di Rusia.
Menurutsebuah laporan di surat kabar Kommersantdikutip daripublikasi industri AdIndex, nilai yang dikeluarkan Google untuk iklan di Rusia tahun lalu mencapai243 juta rubel (US $3,2 juta).
Baca Juga: Twitter Kasih Hukuman ke Rusia, Akun Vladimir Putin Jadi Sasaran!
Sementara itu, mesin pencari Rusia YANDEX akan mengirim peringatan ke Google yang isinya mengatakan bahwa mereka telah melanggar hukum Rusia.
Peringatan ini akan tetap berlaku sampai Google mematuhi undang-undang yang berlaku.
Google sendiri masih belum memberikan tanggapan resmi apapun terkait hukuman yang akan diberikan oleh pemerintah Rusia. (*)