Uni Emirat Arab Ngotot Dukung Rusia, Tak Gentar Hadapi AS dan NATO!

Selasa, 29 Maret 2022 | 17:30
Mohammed Al Hammadi/Crown Prince Court

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dengan Sheikh Mohammed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi

Nextren.com -Rusia masih terus melanjutkan invasinya ke Ukraina hingga hari ini (29/3/2022).

Meski dikecam sebagian besar masyarakat dunia, Rusia juga memiliki negara pendukung yang siap membela negara beruang merah tersebut dari sanksi organisasi internasional.

Beberapa negara pendukung Rusia juga terus menjalin kerja sama dalam sektor ekonomi dan industri.

Baru-baru ini, dukungan terhadap Rusia muncul dari Uni Emirat Arab (UEA) dan organisasi negara peng-ekspor minyak atau OPEC+.

Baca Juga: Roman Abramovich Diduga Diracun Senjata Kimia, Kulit Wajah sampai Mengelupas!

Uni Emirat Arab dan negara-negara anggota OPEC+ menolak untuk mengeluarkan Rusia dari OPEC+.

Pasalnya, Rusia merupakan salah satu negara penghasi minyak terbesar di dunia.

Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei mengatakan bahwa tak ada negara lain yang dapat menandingi produksi minyak dan gas alam Rusia.

Jika negara-negara dunia menjatuhkan sanksi dan mengembargo minyak Rusia, hal ini akan menjadi masalah besar bagi ketersediaan energi dunia.

Baca Juga: Elon Musk Gak Mau Disebut 'Crazy Rich', Singgung Kekayaan Vladimir Putin yang Melebihinya!

"Kami akan selalu mendukung Rusia untuk menjadi bagian dari OPEC dan kita perlu menghormati mereka," ujarSuhail Al Mazrouei seperti dilansir dari CNBC.

"Siapa yang bisa menggantikan Rusia saat ini? Saya pikir tak ada negara yang dapat menggantikan Rusia meskipun dalam jangka waktu 10 tahun," sambungSuhail Al Mazrouei.

Dalam pernyataannya, Suhail Al Mazrouei juga terkesan menyindir negara-negara Barat seperti AS dan NATO terkait sikap mereka terhadap perang Rusia dan Ukraina.

"Mereka melakukan melakukan sesuatu (memberi sanksi) tapi mereka berekspektasi reaksi yang sebaliknya, dan hal tersebut tak akan pernah terjadi," sindir Suhail Al Mazrouei.

Sindiran tersebut menyinggung sikap AS dan negara anggota NATO yang terus memberikan sanksi terhadap Rusia namun ingin harga minyak dan komoditas energi tetap stabil.

Padahal, Rusia merupakan salah satu negara penghasil minyak dan gas terbesar di dunia.

Globeecho
Globeecho

Suhail Al Mazrouei

Baca Juga: Presiden AS Sebut Rusia Segera Lakukan Cyberattack ke Infrastruktur Kritis AS

Perlu diketahui, OPEC+ saat ini dipimpin oleh Rusia dan Arab Saudi.

Organisasi tersebut mempunyai kapasitas untuk meningkatkan produksi minyak dalam rangka memenuhi permintaan minyak dunia dan menurunkan harga minyak mentah.

Rusia sendiri menjadi negara pengekspor minyak mentah terbesar nomor 2 setelah Arab Saudi.

Pada tahun 2020, Rusia berhasil meraup pendapatan sebesar 72,6 miliar US Dollar dari ekspor minyak mentah.

Besarnya hasil ekspor minyak Rusia ini menjadikan Rusia memegang peranan vital di OPEC.

Bagaimana pendapat sobat Nextren terkait sikap UAE yang ngotot membela Rusia dalam krisis Ukraina ini? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya!

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya