AS Ajak China Bertemu di Roma, Ingin Adu Domba China-Rusia?

Senin, 14 Maret 2022 | 09:19
Global Times

Ilustrasi pertemuan AS dan Cina

Nextren.com -Amerika Serikat (AS) dan Cina akan menghadiri pertemuan penting pada hari ini (14/3) di Roma, Italia.

Dilansir dari Financial Times, pertemuan antara AS dan Cina di Roma akan berfokus pada masalah invasi Rusia ke Ukraina.

Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Penasihat Senior Kebijakan Luar Negeri Cina Yang Jiechi.

Baca Juga: Rusia Balas Sanksi Ekonomi ke 22 Negara yang Dianggap Tidak Bersahabat, Indonesia Juga?

Sebelum pertemuan, Jake Sullivan telah blak-blakan memperingatkan Cina untuk tak memberikan bantuan kepada Rusia.

Sullivan tak ingin Cina membantu Rusia dalam menghadapi sanksi global yang telah memukul ekonomi Rusia.

"Kami tak akan membiarkan hal tersebut berlanjut," ujar Sullivan seperti dilansir dari ABCNews.

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Akan Gunakan Bom Nuklir Plutonium, Mirip Bom Nagasaki?

Dalam pertemuan dengan Cina, AS jelas akan mencari batasan yang akan diterapkan kepada Cina dalam mebantu Rusia.

AS akan menuntut Cina untuk tak terlibat terlalu jauh dalam membantu Rusia untuk melanjutkan invasi ke Ukraina.

"Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut dan membiarkan ada jalur kehidupan ke Rusia dari sanksi ekonomi yang telah diterapkan oleh banyak negara di dunia," ungkap Sullivan.

Di sisi lain,juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian menyebut krisis Ukraina dalam agenda pertemuan AS dan Cina di Roma.

Zhao Lijian menyebut isu utama dari pertemuan tersebut adalah untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh para kepala negara Cina dan AS dalam virtual summit November 2021.

"Mereka akan bertukar pandangan tentang Cina-AS tentang hubungan dan masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama," tulis Zhao Lijiang di situs web Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: Beginilah Daya Rusak Nuklir Milik Rusia dan 8 Negara Lainnya

Jika benar AS menuntut Cina untuk berhenti mendukung Rusia, hal ini secara tidak langsung merupakan upaya adu domba AS terhadap Cina-Rusia.

AS ingin hubungan Cina dan Rusia retak agar Rusia tak lagi mendapatkan dukungan dari Cina terkait invasinya ke Rusia.

Untuk saat ini, Cina masih bersikeras sebagai pihak netral dalam konflik Ukraina.

Kendati demikian, Cina mendukung pembenaran-pembenaran pemerintah Rusia atas tindakan invasi Rusia di Ukraina.

Awal pekan ini, Cina juga membela Rusia terkait tuduhan AS yang menyebut Rusia akan menggunakan perang biologis di Ukraina.

Cina menyebut tuduhan tersebut sebagai "hal yang tak masuk" akal.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya