Nextren.com - Perang Rusia vs Ukraina sedang berkecamuk sejak beberapa yang lalu (24/2/2022).
Kedua negara saling berlomba-lomba memamerkan kecanggihan teknologi untuk saling mengalahkan satu sama lain.
Rusia sendiri dengan kekuatan armada tempur serta teknologi modern bisa sedikit lebih unggul dibanding militer Ukraina.
Namun, bukan berarti negara pimpinan Volodymyr Zelenskyy tidak memiliki harapan.
Salah satu harapan sekaligus andalan militer Ukraina dalam menghadapi gempuran Rusia adalah senjata perang rudal Strela.
Baca Juga: Inilah Rudal Anti-Tank Javelin, Andalan Ukraina Redam Invasi Rusia
Rudal Strela sendiri pertama kali digunakan di tahun 1968 dan mulai diproduksi massal oleh Uni Soviet pada tahun 1970.
Sejak saat itu, rudal yang memiliki nama seri 9K32 Strela-2 ini telah digunakan oleh banyak negara, terutama dalam kondisi peperangan.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, rudal Strela diharapkan dapat membantu Ukraina meredam dahsyatnya invasi Rusia.
Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Melansir dariarmyrecognition.com,rudal Strela berfungsi untuk menangkal serangan udara (Surface to Air Missile).
Namun berbeda dengan rudal anti pesawat lainnya, rudal Strela tergolong memiliki jarak tembak yang pendek.
Rudal buatan Uni Soviet ini hanya bisa menembak target yang berada di radius ketinggian 50 m sampai 1,5 km.
Meskipun begitu, daya ledak yang ditimbulkan oleh rudal Strela sangat dahsyat.
Rudal Strela disebut-sebut bisa mengoyak bodi pesawat tempur atau helikopter musuh yang menggunakan material baja solid.
Baca Juga: Intip Kecanggihan Rudal Stinger Ukraina, Bikin Pesawat Rusia Ketar Ketir!
Lebih lanjut, dalam penggunaanya rudal Strela biasa diletakkan di bahu.
Lewat teknologi infrared yang dimilikinya, pengguna rudal Strela dapat membidik targetnya dengan sangat presisi.
Untuk berat dan ukurannya sendiri, rudal Strela memiliki bobot 9,15 kg serta panjang mencapai 1,438 m.
Dengan ukuran dan beratnya itu, rudal Strela bisa dengan mudah dibawa kemana-mana (portabel).
Ukraina Terima Bantuan RudalStrela
Sementara itu, DW melaporkan bahwa Pemerintah Jerman telah menyetujui pengiriman 2700 suplai bantuan rudal Strela kepada pihak Ukraina.
Selain rudal Strela, sebelumnya Jerman juga sudah memutuskan untuk segera mengirimkan bantuan senjata perang lainnya ke Ukraina.
Jerman akan mengirim 500 rudal Stinger dan sekitar 1000 rudal anti-tank.
Jerman berharap, baik rudal Strela maupun senjata perang lainnya yang dikirim ke Ukraina akan membantu militer setempat untuk menahan serangan negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.
Baca Juga: Apesnya Nasib Reporter ini, Rudal Rusia Melayang Saat Live di Twitter
Perang Rusia-Ukraina ini sendiri diprediksi oleh banyak pakar berpotensi menjadi awal mula pecahnya Perang Dunia 3.
Walaupun tentunya semua pihak berharap agar hal tersebut tidak terjadi, dan ketegangan Rusia dan Ukraina segera mereda. (*)