Nextren.com -Perang Rusia-Ukraina yang saat ini berlangsung menyita perhatian masyarakat dunia.
Hingga saat ini, beragam informasi berbentuk foto dan video kondisi perang Rusia dan Ukraina telah beredar di media sosial.
Sayangnya, tak semua video perang Rusia-Ukraina tersebut merupakan video asli.
Baca Juga: Alasan Serangan Rusia, Gara-gara Ukraina Diajak Gabung ke NATO?
Laporan terbaru dari Bloombergbaru-baru ini mengungkap adanya video perang Rusia-Ukraina palsu yang beredar di Facebook dan Twitter.
Video palsu tersebut berdasarkan video cuplikan di game ArmA III.
Bagi kamu yang belum tau, ArmA III merupakan game FPS yang memiliki kualitas grafis realistis dan sekilas mirip dengan kondisi nyata.
ArmA III juga menggunakan jenis persenjataan modern seperti rudal, tank, meriam penangkis udara, dll.
Baca Juga: Viral Video Perpisahan Ayah dan Anak Akibat Perang Rusia Ukraina, Bikin Mewek!
Lalu, bagaimana sikap Facebook dan Twitter terkait video palsu perang Rusia-Ukraina yang beredar? Simak penjelasan di halaman berikutnya.
Di Facebook, video palsu perang Rusia-Ukraina telah ditonton lebih dari 110.000 orang.
Tak hanya itu, sebanyak 25.000 pengguna telah membagikan dan menyebarkan video tersebut di akun sosial media mereka.
Menanggapi beredarnya video palsu perang Rusia-Ukraina, Facebook telah mengambil langkah tegas.
Melansir dari Bloomberg, Facebook telah menghapus video-video palsu perang Rusia-Ukraina dari platformnya.
Baca Juga: Facebook Messenger Kedatangan 3 Fitur Keamanan Baru, Tambah Aman!
Sementara itu, Twitter juga telah bergerak cepat untuk melakukantakedownvideo palsu perang Rusia-Ukraina.
Berdasarkan pantauan tim Nextren, video palsu perang Rusia-Ukraina yang dibagikan pada 24 Februari lalu telah dihapus oleh pihak Twitter.
Sebelumnya, video perang palsu tersebut telah mendapat lebih dari 11.000 likes dan hampir 2.000 retweet.
Baca Juga: Rusia Rebut Reaktor Nuklir Chernobyl di Ukraina, Sinyal Bahaya!
Sebagai informasi, video cuplikan di game ArmA III juga pernah disalahgunakan beberapa oknum untuk menggambarkan kondisi perang Syria.
Melansir dari Kotaku, salah satu media Rusia pernah menayangkan video cuplikan game ArmA III untuk menuduh Amerika Serikat mendukung ISIS pada tahun 2017.
Kendati demikian, media Rusia tersebut telah meminta maaf dan mengatakan bahwa peneybaran video tersebut disebabkan oleh faktor human error.
Baca Juga: Streamer Game ini Bersiap Lari dari Ukraina, Gara-gara Invasi Rusia!
Di era digital ini, kita harus pandai dalam memilah informasi yang beredar di media sosial.
Kita harus memastikan kebenaran informasi dan kredibilitas penutur informasi sebelum membagikannya.
Tetap ikuti Nextren untuk informasi menarik seputar dunia teknologi.
(*)