Imbas Kenaikan Tren Covid-19, Sekolah Akan Kembali Dilakukan Daring

Rabu, 02 Februari 2022 | 13:30
https://katadata.co.id/maesaroh/berita/61a3936c39981/kasus-covid-melandai-jadi-404-tambahan-di-riau-

Ketua Satgas Covid-19 IDI meminta pemerintah untuk tutup 100 persen sementara sekolah tatap muka.

Laporan Wartawan Nextren, Martinus Aditama.

Nextren.com - Dalam beberapa hari terakhir, tren penularan Covid-19 di Indonesia sedang menujukkan grafik yang meningkat.

Berdasarkan pantauan tim Nextren, per tanggal 1 Februari 2022 ada tambahan 16.021 kasus positif Covid-19 di Tanah Air.

Dengan tambahan tersebut, jumlah total kasus Covid-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini menjadi 4.369.391 kasus.

Kasus positifvirus Coronasendiri banyak meningkat karena adanya varian Omicron.

Sebagaimana diketahui, sejak beberapa bulan lalu varian Omicron yang pertama kali berkembang di benua Afrika sedang merebak.

Tidak hanya di Indonesia, varian Omicron juga banyak menyebar di negara-negara lain di dunia.

Sementara itu, banyaknya kasus positif Covid-19 di Indonesiasebagai akibat darivarian Omicron turut menjangkiti sekolah-sekolah.

Akibatnya, tidak sedikit sekolah yang membatalkan pertemuan tatap muka (PTM) dan kembali melakukan pembelajaran secara online atau daring. Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.

Baca Juga: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 Makin Parah, Ini Tanggapan Kemenkes RI

Menurut laporan yang beredar, saat ini banyak bermunculan klaster-klaster penularan Covid-19 di sekolah.

Bahkan di provinsi DKI Jakarta, Kompas.com mencatat ada sekitar 90 sekolah yang ditutup akibat temuan kasus Covid-19, pada Sabtu (22/1/2022).

Di Depok per Senin (31/1/2022), telah ditemukan 239kasus Covid-19di lingkungan sekolah.

Akibatnya, sebanyak 34 sekolah telah menghentikan sementaraPTM dengan kapasitas 100 persen, dan sebagian dialihkan secara daring.

Tidak hanya di daerah Jabodetabek,SMAN 8 Malang, Jawa Timur juga membatalkan pembelajaran PTM setelah2 siswanya positif terinfeksi virus Corona.

Dilansir dari KompasTV, hanya ada beberapa guru yang tampak melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan laptop.

Selain itu, masih ada sekolah-sekolah lain di berbagai macam kota provinsi yang juga menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Dengan banyaknya kasus postif Covid-19 di lingkungan sekolah, tidak sedikit pihak yang mendesakMendikbud, Nadiem Makarim, untuk mengkaji ulang pembelajaran PTM.

Nadiem Makarim diminta untuk sementara mengganti pembelajaran PTM dengan sekolah daring.

Selengkapnya dapat dibaca di halaman ketiga.

Baca Juga: Satu Kasus Varian Omicron Masuk Indonesia, Netizen Twitter Panik!

Menurut Nadiem Makarim, penerapan PTM dan sekolah daring tergantung masing-masing daerah.

Pria kelahiran 4 Juli 1984 ini menegaskan bahwakebijakanPTM 100 persen hanya berlaku di zona Covid-19 level 1 dan 2.

Artinya, kebijakan ini bersifat kondisional bergantung kedaruratan sebuah wilayah, apalagi adanya virus Covid-19 varian Omicron.

Tetapi kedepannya, jika tren penularan Covid-19 makin meningkat di lingkungan sekolah, bukan tidak mungkin PTM akan dibatalkan dan pembelarajan kembali dilaksanakan secara daring.

Nah kalau menurut sobat Nextren bagaimana? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya. (*)

Baca Juga: Meta Batalkan Rencana WFO, Tren COVID-19 di Amerika Naik Lagi

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya