Riset Orami Tunjukkan 58 Persen Ibu-ibu Memilih Profesi Content Creator

Kamis, 23 Desember 2021 | 21:45

Orami ungkap beberapa riset mengenai ibu.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Orami, aplikasi atau platform parenting yang memliki layanan e-commerce produk Ibu & Bayi, serta layanan konten dan komunitas parenting, yang pada 21 Desember menghadirkan talkshow spesial hari ibu.

Di dalam talkshow ini, Orami menunjukan hasil riset mereka yang berjudul, "Uncovering the Potential of Indonesian Mothers: Pandangan soal Pemberdayaan Ibu dan Aspirasi untuk Mandiri secara Ekonomi".

Riset ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Orami untuk Ibu Indonesia agar terus mampu meraih potensi terbaiknya dan dapat terus berdaya.

Orami percaya bahwa pemberdayaan Ibu adalah solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi perempuan, tetapi juga masyarakat dan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Baca Juga: Aplikasi Orami eCommerce Ibu dan Anak, Punya Tampilan dan Logo Baru

Orami melihat makna pemberdayaan yang multidimensional dan bisa dilihat dari berbagai dimensi seperti: ekonomi, sosial, hingga keterlibatan domestik.

Hasil dari laporan ini menunjukkan bahwa hanya 50% dari moms yang mengaku sudah merasa berdaya.

Riset Orami juga memperlihatkan bahwa mampu mandiri secara ekonomi, mampu memanfaatkan waktu dengan produktif, dan mampu bermanfaat bagi orang lain adalah 3 faktor terbesar yang dirasakan oleh moms yang merasa sudah berdaya.

Tidak hanya itu, beberapa temuan menarik lainnya antara lain terlihat dari data yang memperlihatkan bahwa kemampuan mandiri secara ekonomi berkorelasi dengan rasa berdaya.

Terbukti, 70% dari moms yang menjawab bahwa ia mampu mandiri secara ekonomi/ memilikipendapatan sendiri mengaku merasa sudah berdaya.

Hal ini membuktikan bahwa kemampuanuntuk mandiri secara ekonomi sangat penting untuk membantu seorang moms jadi lebih berdaya.

Menurut Orami, adanya waktu yang fleksibel adalah alasan utama tipe pekerjaan tersebut dianggap ideal.

Hasil riset Orami tentang banyaknya ibu memilih menjadi content creator.

Dari data tersebut memperlihatkan para ibu memilih profesi menjadi content creator sebanyak 58 persen.

Dengan adanya profesi content creator ternyata memiliki dampak positif yang memang sangat dibutuhkan saat ini.

Baca Juga: Rumini Meninggal Sambil Peluk Sang Ibu saat Erupsi Semeru, Mengharukan

Bahkan pihak UN Women Indonesia sendiri mengaku memiliki platform mereka sendiri yang berhubungan dengan usaha.

Ada sekitar 7.200 orang yang mendaftar program belajar secara mandiri yang disedikana oleh UN Women Indonesia.

"Berdasarkan dari pengamatan kami dengan ibu-ibu yang mengikuti pelatihan online, offline, ternyata dari mereka memerlukan jasa seperti content creator," ujar PertiwiTriwidiahening, National Programme Officer - Women Entrepreneurship UN Women Indonesia kepada Nextren (21/12).

Psikolog anak pun ikut menanggapi adanya profesi yang terbilang cukup baru di kalangan ibu-ibu, cek di halaman selanjutnya.

Anastasia Satriyo, seorang psikolog anak, mengatakan bahwa dirinya juga sebagai content creator dari awal hadirnya pandemi.

Ia membuat konten seputar psikologi anak maupun tentang kejadian selama pandemi yang ternyata hanya berbekal aplikasi seperti Canva.

Meski begitu, sebagai seorang ibu tidak boleh lupa mengenai tugasnya alias bisa membagi waktunya dalam hal pekerjaan dan anak.

Menurut Anas, rasa berdaya bisa tumbuh dari berbagai hal, karena ketika seorang Ibu merasa fulfilled dan potensi dirinya terfasilitasi, ia sebenarnya bisa dibilang sudah berdaya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Bos Pinjol Asal China yang Bikin Emak-emak di Wonogiri Gantung Diri

Itulah mengapa Ibu yang berdaya, secara mental biasanya lebih sehat dan hasilnya, ia akan lebih mampu memaksimalkan berbagai perannya dengan baik.

"Secara jangka panjang, tentu hal ini akan berpengaruh kepada tumbuh kembang generasi kita ke depannya," ungkap Anas. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya