Rumini Meninggal Sambil Peluk Sang Ibu saat Erupsi Semeru, Mengharukan

Selasa, 07 Desember 2021 | 15:32

Erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021.

Nextren.com -Erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 meninggalkan berbagai kisah duka sekaligus haru.

Sehari setelah erupsi Gunung Semeru (5/12), korban meninggal karena erupsi Gunung Semeru mulai ditemukan.

2 diantara korban erupsi Gunung Semeru adalah Rumini (28 tahun) dan sang ibunda Salamah (70 tahun).

Baca Juga: PPKM Level 3 Saat Nataru Batal Diterapkan, Netizen Ucap Syukur!

Rumini dan Salamah merupakan warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Melansir dari TribunNews, Rumini dan Salamah meninggal dunia dalam posisi berpelukan.

Jenazah Rumini dan Salamah ditemukan di bagian dapur rumah dan tertimbun reruntuhan bangunan yang roboh.

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 Saat Natal dan Tahun Baru

Penasaran dengan lanjutan cerita haru Rumini dan Salamah? Simak penjelasandi halaman berikutnya.

Adik ipar Salamah bernama Legiman mengungkap cerita dibalik meninggalnya Rumini dan Salamah saat erupsi Gunung Semeru.

Melansir dari TribunNews, Legiman mengungkapkan bahwa ketika Gunung Semeru erupsi, semua warga lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Namun, Salamah diduga tak sanggup berjalan karena faktor usia.

Sementar itu, Rumini sebagai sang anak tak tega meninggalkan sang ibunda seorang diri.

Sehingga, Rumini dan Salamah ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.

"Ketika membongkar reruntuhak tembok daput terus tangannya kelihatan dan langsun kami bersihkan dan di bawa ke rumahuntuk dimakamkan," ujar Legiman seperti dilansir dari TribunNews.com.

Erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021

Baca Juga: Ini Arti Warna Audio Aura di Spotify Wrapped 2021, Kamu yang Mana?

Korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru terus bertambah.

Melansir dari AntaraNews, hingga saat ini (7/12), korban meninggal akibat letusan Gunung Semeru berjumlah 34 orang.

"Hingga saat ini, korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna kepadaAntaraNews, Selasa (7/12/2021).

I Wayan Suyatna mengungkapkan bahwa ada 4 tim evakuasi yang melakukan operasi pencarian korban terdampak awan panas di beberapa titik yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.

Ia juga menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran.

Namun, ada pula yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah seperti Rumini dan Salamah.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto