Nextren.com -Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) secara resmi menutup Gerakan MenujuSmartCity2021, Selasa (14/12/2021).Acara penutupan dihelat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
Gerakan MenujuSmartCitymerupakan program tahunan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) yang dimulai sejak 2017.
Melalui gerakan tersebut, kota/kabupaten terpilihakandibimbing untuk menyusun rencana induk(masterplan)pembangunan kota berbasisinovasi dan teknologi (smartcity).
Tahun ini, Gerakan MenujuSmartCity2021 melibatkan kota/kabupaten di sekitar 10 destinasi wisata prioritas dan ibu kota negara baru.
Secara total ada 70 kota/kabupaten yang ikut serta dalam program tahun ini. Sebanyak 48 kota/kabupaten juga berkesempatan untuk mendapat bimbingan teknis dari pakar.
Penutupan Gerakan MenujuSmartCity2021 dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. Pada kesempatan tersebut, Menkominfo menyampaikan pentingnya pengembangansmartcitydi seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Jawab Tantangan Kependudukan dan Pariwisata, Kemenkominfo Galakkan Pembangunan Berbasis Smart City
Pendekatansmartcity, menurutnya, dapat menjadi jawaban akan tantangan dalam hal kependudukan yang terus berkembang.
“Sebanyak 82,37 persen penduduk akan tinggal di kota pada 2045.Artinya, kebutuhan internet di wilayah itu pun terus meningkat. Untuk itu, pengembangansmartcitymenjadi urgensi untuk masa depan,” ungkapnya.
Ia juga memaparkan pentingnyapendekatansmartcitysebagaisolusi bagi pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, maka dari itu sistemsmartcitydiperluas untuk menjangkaudestinasi pariwisataprioritas (DPP).
Sebagai informasi, 70 kota/kabupaten yang dibina dalam Gerakan MenujuSmartCity2021 berlokasi di sekitar 10 destinasi pariwisata prioritas yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta ibu kota negara yang baru di Kalimantan.
Kesepuluh destinasi wisata prioritas yang dimaksud adalah Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Pulau Morotai di Maluku Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Danau Toba di Sumatera Utara, dan Wakatobi di Sulawesi Selatan.
Kemudian, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo di Jawa Timur, Likupang di Sulawesi Utara, Raja Ampat di Papua, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Strategi Sejumlah Wilayah Promosikan Potensi Wisata dengan Pendekatan Smart City
Menurut Menkominfo,dengan bantuan teknologi, pariwisata dapat lekas pulih.
“Penerapan teknologi dapat menumbuhkan resiliensi di tengah disrupsi pandemi Covid-19. Salah satunya melalui pilarsmartcity, yaitusmartbranding. (Dengan metode ini) pariwisata dapat lebih mudah disosialisasikan dan dikenal,” ujarnya.
Talkshowdan pameran hasil inovasi
Pada penutupan Gerakan MenujuSmartCity2021 Kemenkominfo menggelar sejumlah acara. Salah satunya, diskusi yang dikemas dalam bentuktalkshow.Terdapat tiga sesitalkshowdalam acara penutupan.
Talkshowpertamabertajuk “Peningkatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi dan Literasi Digital”. Sesitalkshowmenghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Direktur Jenderal AptikaKemenkominfoSemuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal SDPPIKemenkominfodan Plt Direktur Jenderal PPI Ismail, Direktur Utama BAKTIKemenkominfoAnang Achmad Latif.
Talkshowdipandu oleh Managing Editor InfoKomputer Wisnu Nugroho yang berperan sebagai moderator.
Talkshowtersebut mengupas tentang konsep gerakansmartcitydi 2021 dan bagaimana langkah yang dilakukanKemenkominfountuk menjawab tantangan teknologi di era digital. Selain itu, ketiga narasumber juga menceritakanpencapaianmasing-masing terkait infrastruktur dan literasi digital di 2021.
Gelarantalkshowkedua, mengangkat tema “Pembangunan infrastruktur dasar dan amenitas di 10Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional” dan “Cara Strategis Meningkatkan Citra Kota dan Kawasan Wisata”.
Baca Juga: Genjot Potensi Wisata, Kabupaten Simalungun TerapkanPembangunan BerbasisSmart City
Talkshow“Cara Strategis Meningkatkan Citra Kota dan Kawasan Wisata” dihadiri oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, PakarCityBranding Hermawan Kartajaya, CEO Citiasia Farid Subkhan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga mengungkapkan bahwa sektor pariwisata Indonesia masih tertinggaldari negara Asialainnya. Untuk itu Kemenparekraf mendukung terwujudnya lokasi wisata baru dengan bantuan pilarsmartcity.
“Fokus kita harus diutamakan pada ICT Readiness. Baik pada lima destinasi superprioritas maupun destinasi prioritas. Karena posisi kita (Indonesia) masih tertinggal dari Singapura dan Malaysia terkait kualitas destinasi wisata,” ujar Sandiaga.
Sementara,talkshowketiga bertema“Pembangunan infrastruktur dasar dan amenitas di 10Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional” dihadiri oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, MenteriPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, dan Editor in Chief National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim sebagai moderator.
Sesi ini membahas tentang tantangan infrastruktur yang masih belum merata di berbagai daerah. Utamanya dalam hal listrik, infrastruktur jalan, dan infrastruktur pendukung di area wisata.
Acara lainnya adalah Virtual Exhibition Gerakan MenujuSmartCity. Pada pameran virtual ini hasil implementasi dari pilarsmartcityserta rencana pembangunan masing-masing kota/kabupaten di masa depan dipamerkan.
Adapun inovasi dan implementasi yang dipamerkan adalah milik kota/kabupaten yang telah dibina sepanjang periode 2017-2021.
Pameran dibuka oleh Menkominfo bersama Direktur Jenderal AptikaKemenkominfoSemuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal SDPPIKemenkominfodan Plt Direktur Jenderal PPI Ismail, Direktur Utama BAKTIKemenkominfoAnang Achmad Latif.
Masyarakat dapat menyaksikan pameran virtual tersebut melalui situs webhttps://indonesiasmartcity.id/live.
Guna mengapresiasi komitmen dan partisipasi kota/kabupaten dalam mengikuti program ini,Kemenkominfojuga membagikan dua kategori penghargaan dalam acara penutupan Gerakan MenujuSmartCity2021.
Kategori pertama diberikan kepada seluruh kepala daerah kota/kabupaten yang telah berpartisipasi sejak 2017. Sementara penghargaan kedua diberikan bagikota/kabupatenyang berhasilmelakukan inisiatif pembangunan berbasissmartcity.
Tercatat, terdapat 141 kepala kota/kabupaten yang menerima penghargaan. Acara kemudian ditutup dengansosialisasi aplikasi Sideka bersamaDirektur Jenderal AptikaKemenkominfoSemuel Abrijani Pangerapan.
Semuel mengatakan bahwa pembenahan infrastruktur teknologi mulai dari desa perlu terlebih dulu dilakukan apabila Indonesia ingin menerapkan konsep negara dan kota pintar.
Melalui Sideka, Semuel berharap, pemerintah daerah dapat menginisiasi pengembangansmartvillage. Adapun aplikasi Sideka bersifat gratis sehingga kota/kabupaten hanya perlu mengajukantrainingapabila ingin mencoba sistem baru ini.
“Aplikasinya sudah jadi, nanti kita (Kemenkominfo) lakukantraining,host-nya juga gratis dan tidak pakai APBN. Jadi uang kota/kabupaten bisa digunakan untuk hal lain,” tutup Semuel.