Ini Prediksi Nasib OVO Setelah Gojek dan Tokopedia Resmi Merger Jadi GoTo

Senin, 17 Mei 2021 | 18:15
OVO

Ini prediksi nasib OVO setelah Gojek dan Tokopedia bersatu menjadi Grup GoTo.

Nextren.com - Gojek dan Tokopedia, dua perusahaan teknologi yang akhirnya menjadi satu atau merger menjadi Grup GoTo.

Dengan resminya Gojek dan Tokopedia merger ini membuat banyak orang bertanya tentang nasib OVO.

Seperti yang kalian ketahui, Tokopedia memegang saham OVO dan menjadikan platform tersebut sebagai metode pembayaran di aplikasi.

Namun dengan rencana kesepakatan Gojek dan Tokopedia yang dibicarakan sejak awal 2021 ini, wajar bila orang bertanya tentang nasib OVO.

Baca Juga: GoJek dan Tokopedia Resmi Bersatu Menjadi GoTo, Penjualannya Rp 314 Triliun Dari 1,8 Miliar Transaksi

Gojek memiliki platform uang digital yaitu GoPay yang memiliki kesamaan fungsi dengan OVO.

Analisis pernah mengatakan ada kemungkinan Tokopedia yang memegang saham OVO akan menjatuhkannya dan memilih layanan GoPay.

"Mengingat Tokopedia memegang 35 persen saham di OVO, ada kemungkinan mereka akan memutuskan untuk menjual saham dan menjatuhkan pembayaran dan layanan keuangan ke GoPay," ujar analis riset CrossASEAN, Angus Mackintosh mengutip kompas.com (27/1).

Bila saham Tokopedia di OVO akan dilepas, maka nasib platform tersebut akan seperti apa? Cek ke halaman selanjutnya.

Masih ada Grab yang memegang saham di entitas induk OVO sebesar 39,2 persen.

Grab sebagai perusahaan dengan layanan yang sama dengan Gojek, juga menggunakan OVO sebagai metode pembayaran.

Dari saham yang dimiliki oleh Grab dan kenyamanan penggunanya menggunakan OVO sebagai alat pembayaran belum jadi penentu akankah OVO jatuh ke tangan Grab.

Namun petinggi dan direktur konsultasi dan penelitian tekfin Asia, Kapronasia, Zenon Kapron, mengatakan pilihan masuk akan bagi Grab menggandeng Ovo sebagai entitas terpisah.

Baca Juga: Curhat Driver Gojek dan Grab Ogah Narik di Hari Lebaran, Gak Ada Bonus!

"Indonesia adalah pasar yang kompetitif dan Grab mencari peluang apapun untuk tetap relevan di area tersebut. Tentu ini menjadi tantangan jika mereka (Grab) kehilangan OVO," ungkap Kapron (26/1).

Lalu apa itu grup GoTo yang baru saja diresmikan oleh Gojek dan Tokopedia?

Grup GoTo

GoTo dihadirkan untuk menciptakan ekosistem yang unik dan saling melengkapi secara global. Perusahaan ini akan menghadirkan layanan yang bisa kalian cek ke halaman selanjutnya.

GoTo hadir dengan mengkombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan.

Tujuannya untuk menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia dan melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Grup GoTo saat ini sudah memiliki total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari US $ 22 miliar pada tahun 2020.

Di tahun yang sama, juga sudah melakukan 1,8 miliar transaksi, lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar dan terdapat 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember.

Baca Juga: Bos Gojek Bocorkan Rencana Pengadaan Kendaraan Listrik di Tahun 2030

Selain itu Grup GoTo juga menyebutkan terdapat 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), serta kontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia.

Kedepannya, Gojek dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri, di dalam ekosistem Grup GoTo.

Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group, dengan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. Sedangkan, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.

Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.

Baca Juga: Driver Gojek Tidak Kasih Masker? Ini Kata Gojek dan Cara Melaporkannya

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto