Nextren.com - Beberapa minggu lalu tersiar kabar bahwa telah terjadi sebuah insiden kecelakaan di wilayah Texas, Amerika Serikat yang membuat satu unit mobil listrik Tesla Model S hancur dan terbakar.
Saat itu diduga bahwa peristiwa naas terjadi akibat adanya kesalahan fungsi dari fitur Autopilot yang ada di mobil Tesla.
Menyoal hal tersebut, pihak Tesla yang diwakili oleh Wakil Presiden Teknik Kendaraan Tesla, Lars Moravy memberikan komentarnya.
Moravy menyatakan bahwa dalam tahap penyelidikan yang dilakukan oleh Tesla bersama dengan sejumlah instansi terkait, ditemukan beberapa kejanggalan.
Baca Juga: Elon Musk Perbolehkan Beli Mobil Tesla Pakai Bitcoin, Ini Kata Netizen
Disebutkan bahwa roda kemudi 'cacat' yang membuat pihak Tesla menyimpulkan bahwa ada seseorang yang berada di kursi pengemudi saat kecelakaan terjadi.
Lalu sabuk pengaman yang ada di dalam mobil juga tiidak terpasang.
"Semua sabuk pengaman pasca-tabrakan ditemukan tidak terikat," ucap Moravy, dikutip dari The Verge.
Padahal, diketahui bahwa sistem fitur Autopilot pada mobil Tesla baru akan menyala ketika sabuk pengaman terpasang dengan benar.
Namun sayangnya, Moravy menyatakan kalau pihaknya tidak dapat memulihkan kartu SD dari Tesla Model S yang terbakar.
Baca Juga: Tim Cook Apresiasi Kinerja Elon Musk, Ingin Jalin Kerja Sama?
Pihak kepolisian di wilayah tempat kejadian dikatakan sedang berusaha untuk mengirimkan mobil tersebut untuk diteliti lebih detil lagi di Tesla.
"Kami terus menjunjung tinggi keselamatan dan berupaya meningkatkan produk kami di masa mendatang, melalui data dan informasi lain dari lapangan seperti ini," ucap Moravy.
Beda Pendapat Tesla dan Kepolisian
Meski pihak Tesla sudah mengungkap pendapatnya terhadap kejadian yang ada.
Baca Juga: Saham Tesla Anjlok, Kecelakaan Akibat Fitur Auto Pilot Jadi Faktor
Namun pada saat peristiwa terjadi, pihak kepolisian menyatakan '100 persen yakin' bahwa Tesla Model S yang mengalami kecelakaan tidak ada seorang pun yang duduk di dalamnya.
Selain itu, kesaksian dari para istri korban kecelakaan juga sempat menyatakan kalau mendengar para suaminya berbicara tentang fitur Autopilot di mobil Tesla.
Entah siapa yang benar tapi sejauh ini dilaporkan memang ada dua korban bernama Evertte Talbot dan William Varner yang wafat akibat kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Dogecoin, Pesaing Bitcoin yang Melonjak 400 Persen Sejak Dikomentari Elon Musk
Sikap Elon Musk
Adanya insiden yang membuat saham Tesla menurun pun membuat Elon Musk sempat memberikan tanggapannya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Elon Musk Sebelum Jadi Pemilik Tesla dan SpaceX
Musk mengklaim kalau sistem log data yang ada pada mobil Tesla Model S berstatus baik-baik saja dan menunjukkan bahwa Autopilot tidak terlihat.
Selain itu, pemilik kendaraan juga tercatat tidak membeli opsi "Full Self-Driving" yang memungkinan penggunanya bisa mengaktifkan fitur Autopilot.
(*)