Mark Zuckerberg Salahkan Donald Trump di Aksi Demo di Gedung Capitol

Jumat, 26 Maret 2021 | 12:45
DNA India

Mark Zuckerberg.

Nextren.com - Aksi demontrasi yang dilakukan di Gedung Capitol, Amerika Serikat beberapa waktu lalu masih menyisahkan cerita.

Pemberontakan yang dilakukan oleh pendukung Donald Trump itu dikatakan sebagai kesalahan dari platform media sosial yang tidak bisa menangani penyebaran informasi di dunia maya.

Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sanberg juga sempat mengungkapkan dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Reuters enam hari setelah serangan di Gedung Capitol.

Ia menerangkan bahwa Facebook tidak memberikan kinerja maksimal pada saat terjadinya aksi demonstrasi tersebut.

Baca Juga: Bos Facebook Mark Zuckerberg Disindir Eminem Lewat Lagu Rap, Suaranya Dari Robot AI Canggih Ini

Namun pendapat tersebut nampaknya tidak selaras dengan apa yang dilontarkan oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

Dalam sidang Komite Energi dan Perdagangan DPR di AS, Zuckerberg menyatakan bahwa Facebook telah melakukan tugas sesuai dengan bagiannya.

Ia mengklaim bahwa platform medsos miliknya sudah berupaya untuk melindungi pemilu Amerika Serikat.

Lalau apa kata Mark tentang Donald Trump? Yuk simak ke halaman berikutnya.

Pendiri Facebook tersebut juga menyalahkan mantan presiden Donald Trump pada kejadian penyerangan Gedung Capitol.

"Saya percaya bahwa mantan presiden harus bertanggung jawab atas perkataannya," ungkap Zuckerberg, dikutip dari Techcrunch.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Klaim VR Baru Facebook Bisa Tampilkan Realitas Virtual

"Orang yang melanggar hukum harus bertanggung jawab atas tindakan mereka," lanjutnya.

Kendati demikian, Zuckerberg menangkis dan menolak untuk menjawab secara langsung ketika ditanyakan perihal tugas Facebook dalam 'memikul tanggung jawab' dalam penyebaran informasi yang salah.

Pria berusia 36 tahun itu hanya menyebutkan bahwa tanggung jawab informasi dimiliki oleh orang-orang yang melanggar hukum.

"Menurut saya, tanggung jawab ada pada orang-orang yang melakukan tindakan melanggar hukum dan melakukan pemberontakan," ungkapnya.

Baca Juga: Donald Trump Ingin Buat Platform Media Sosial, Akan Seperti Apa?

Ia menambahkan, "Kedua, juga dengan orang-orang yang menyebarkan konten itu, termasuk presiden dan yang lainnya juga."

Hal tersebut dikatakan karena menurut pandangannya, orang yang mengunggah konten telah membuat retorikan secara berulang-ulang dari waktu ke waktu.

Kebanyakan dari mereka dianggap oleh Zuckerberg telah membawa pesan bahwa pemilu yang terjadi di AS itu curang dan mendorong orang-orang membuat kelompok.

"Menurut saya, orang-orang itu juga yang memikul tanggung jawab utama," tegasnya, kembali dilansir dari Techcrunch.

Baca Juga: Facebook Buka Suara Soal Error yang Dialami WhatsApp dan Instagram

Tidak Menolak Penyebaran Konten Menghasut

Meski ungkapan Mark Zuckerberg dianggap menyudutkan Donald Trump dan pendukungnya.

Namun ia tidak menyangkal bahwa di media sosial besutan Facebook Inc, seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook memang ada konten-konten yang menghasut.

Baca Juga: Inilah Isi Dokumen Rahasia Facebook yang Merugikan Publik Figur!

"Pasti ada konten di layanan kami," ucap Zuckerberg.

"Dan dari perspektif itu, saya pikir ada pekerjaan lebih lanjut yang perlu kami lakukan untuk membuat layanan dan moderasi kami lebih efektif."

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya