Ternyata Ini Alasan Amerika Serikat Ingin Blokir Xiaomi di Wilayahnya

Senin, 08 Maret 2021 | 12:00
Gizmochina

Xiaomi Mi 11

Nextren.com - Xiaomidi awal Januari mendapat hal tak terduga oleh Amerika Serikat yang berniat memblokir keberadaannya di negara tersebut.

Ternyata dibalik AS memblokir Xiaomi di wilayahnya ada sebuah alasan.

Pada waktu AS melarang keberadaan Xiaomi, brand ini telah menjadi perusahaan terbesar ketiga di dunia.

Ini yang disebut memanfaatkan kesempatan dengan baik disaat Huawei jatuh.

Baca Juga: Diblokir Donald Trump, Xiaomi Tolak Dianggap Perusahaan Militer China

Pemerintah AS memandatkan investor di negara tersebut untuk mencabut investasi di Xiaomi.

Bila sudah terlanjur menanam investasi maka harus segera dicabut dan ada batas waktunya hingga 11 November 2021.

Saham Xiaomi diperdagangkan melalui Over The Counter Pink Sheets dalam bentuk American Depository Receipts (ADR).

Baca Juga: Parah! Donald Trump Resmi Blacklist Xiaomi di Amerika Serikat

Mereka ditutup Jumat (5/3), diangka $ 15,34 per saham, turun 25% sejak daftar hitam diumumkan.

Dampak yang cukup besar ini dengan tujuan apa? Cek di halaman selanjutnya.

Kemarin (5/3), Wall Street Journal mengutip pengajuan hukum yang dibuat Departemen Pertahanan AS.

Pengajuan ini untuk menjalankan laporan yang mengklaim mengungkapkan alasan sebenarnya Xiaomi masuk daftar hitam.

Laporan itu mengatakan penghargaan yang diberikan kepada pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun atas jasanya kepada negara adalah alasan mengapa di hari-hari terakhir pemerintahan Trump memutuskan untuk memanggil Xiaomi.

Baca Juga: Sah! Xiaomi dan Audio Technica Jadi Konsumen Pertama Snapdragon Sound!

Penghargaan ini diberikan oleh lembaga MIIT China, lembaga pemerintah yang mengawasi kebijakan negara terkait teknologi dan kebijakan industri.

Departemen Pertahanan AS mengatakan badan ini mengelola fusi sipil-militer China.

Di bawah program ini, dikatakan juga China bekerja dengan bisnis swasta untuk menciptakan teknologi bagi militer.

Jun adalah salah satu dari 100 eksekutif di China yang diberi penghargaan sebagaiOutstanding Builder of Socialism with Chinese Characteristics pada tahun 2019.

Baca Juga: Sertifikat Xiaomi Mi 11 Ultra Bocor! Masuk Indonesia Sebentar Lagi!

Setelah itu, Xiaomi mempromosikan penghargaan yang tercantum di halaman biografi eksekutif di situs web perusahaan dan laporan tahunannya.

Pengajuan hukum juga menyebutkan investasi Xiaomi dalam teknologi canggih termasuk 5G dan kecerdasan buatan.

Xiaomi mencoba mengandalkan pengadilan untuk menghapus daftar hitam dan telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik AS di Washington, DC Departemen Pertahanan AS.

Perusahaan menanggapi dengan pengajuannya sendiri yang mencakup laporan tentang penghargaan yang diberikan kepada Lei Jun.

Telah ada pembicaraan selama bertahun-tahun tentang Xiaomi yang menjual handsetnya di AS.

Baca Juga: Redmi Note 10 Dipastikan Pakai Layar Super AMOLED dan Kamera 108MP

Saat ini, Xiaomi menawarkan produk terbatas di negara bagian termasuk power bank dan pelacak kebugaran Mi Band yang populer dapat dibeli di AS melalui Amazon.

Zihan Fajrin

Mi Band 5

Mengutip Phone Arena, mantan Wakil Presiden Xiaomi Hugo Barra mengatakan pada 2016, perusahaan pada akhirnya akan menjual perangkat di AS meskipun banyak waktu telah berlalu sejak saat itu.

Selain itu, pemerintah Amerika menjadi jauh lebih dingin dalam hubungannya dengan perusahaan teknologi Tiongkok dan di luar OnePlus.

Sebelum pengajuan ke pengadilan, Xiaomi dengan cepat pada Januari, menanggapi tindakan blokir dari Trump.

Xiaomi membuat pernyataan langsung yang mengatakan bahwa sudah mematuhi hukum dan beroperasi sesuai hukum dan peraturan yuridiksi yang relevan.

Perusahaan menegaskan kembali bahwa ia menyediakan produk dan layanan untuk penggunaan sipil dan komersial.

Serta mengonfirmasi bahwa ia tidak dimiliki, dikendalikan, atau berafiliasi dengan militer Tiongkok, dan bukan Perusahaan Militer Komunis Tiongkok yang ditentukan di bawah NDAA.

Baca Juga: Sertifikat Xiaomi Mi 11 Ultra Bocor! Masuk Indonesia Sebentar Lagi!

Perusahaan akan mengambil tindakan yang sesuai tindakan untuk melindungi kepentingan Perusahaan dan pemangku kepentingan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Phone Arena

Baca Lainnya