Inilah Faktor Pendorong e-Commerce Berkembang di Masa Pandemi

Jumat, 05 Maret 2021 | 10:24
techinasia.com

Ilustrasi belanja online di E-Commerce

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com - MarkPlus kembali melakukan riset yang menunjukan adanya peningkatan platform e-commerce di Indonesia.

Dari riset yang ada meski e-commerce terlihat berkembang, namun belanja offline secara perlahan berangsur mulai berjalan kembali.

Sebelum MarkPlus memberikan hasil riset, mereka membagikan faktor yang mendorong e-commerce berkembang di masa pandemi.

Baca Juga: Aplikasi Orami eCommerce Ibu dan Anak, Punya Tampilan dan Logo Baru

Ada lima faktor yang disebutkan oleh Rhesa Dwi Prabowo, Head of High Tech, Property & Consumer Good Industry MarkPlus Inc. via Zoom (4/3).

Faktor yang pertama ialah karena pandemi aktivitas belanja mau tidak mau jadi beralih ke online dan juga karena adanya peraturan social distancing.

Belanja yang mau tidak mau menjadi online ini tidak hanya di kategori seperti fashion.

MarkPlus Inc. melakukan riset ke 500 responden di Jabodetabek dengan persentase 66% laki-laki dan 34% perempuan berusia 20 sampai 45 tahun.

Baca Juga: Riset MarkPlus: Inilah Manfaat Dompet Digital Dalam Mengurangi Penyebaran Covid-19

Pada risetnya, MarkPlus menemukan 10 kategori produk yang paling banyak dibeli, cek di halaman selanjutnya.

Produk yang paling banyak dibeli selain fashion ada produk digital yang berada di atasnya, dilanjut beauty atau kecantikan, makanan dan minuman, perlengkapan rumah, gadget, high-end fashion, elektronik rumah tangga, perlengkapan ibu, bayi atau anak-anak serta sports dan lifestyle.

Faktor kedua yang mendorong berkembangnya e-commerce dengan adanya tech awareness di kalangan masyarakat serta penggunaan smartphone.

Menurut Resha semakin banyak penggunaan smartphone ini karena harganya yang affordable atau terjangkau.

Berlanjut ke faktor ketiga, MarkPlus mengatakan kemajuan infrastrutur jaringan di Indonesia berkontribusi terhadap tersedianya akses internet.

Baca Juga: 3 Alasan ShopeePay Laku Dipakai Belanja Online versi Neurosensum

"Sehingga masyarakat dapat leluasa untuk browsing maupun belanja online," ungkap Resha.

Untuk faktor yang keempat, menurut MarkPlus masifnya marcomm atau marketing e-commerce membuat masyarakat semakin implusif belanja online.

Contohnya seperti ada diskon, voucher, cashback, dan kampanye yang dihadirkan e-commerce.

Dalam riset ternyata ada e-commerce dari Taiwan yang dipilih dengan kriteria tersebut.

Ya, itu adalah Shopee, adapun Lazada dan Bukalapak mendapat persepsi banyak pilihan variasi produk, dan Tokopedia, Blibli.com, dan JD.id untuk gadget dan barang elektronik.

Masuk ke faktor kelima ialah kemudahan dan keamanan untuk pembayaran membuat masyarakat jadi nyaman dalam melakukan pembelajaan dengan e-commerce.

Ini cukup benar, karena platform keuangan dari bank sudah menjadi digital dengan fitur yang membantu.

Selain itu dompet digital juga hadir dan beberapa e-commerce mendukung pembayaran ini.

Baca Juga: Harganya Rp 805 Juta, Bisakah Bitcoin Dipakai Belanja Di Indonesia?

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto