Teradata Buat Sistem Analisis Penyebaran Virus Berdasarkan Demografi

Rabu, 03 Maret 2021 | 15:00
tangkap layar website covid19.go.id

Peta Penyebaran Covid-19 di Indonesia

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Saat ini hampir di seluruh bagian dunia masih harus berjuang untuk menghilangkan wabah pandemi.

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah korban terjangkit cukup banyak dengan angka lebih dari 1 juta kasus.

Penyebaran yang terus berlangsung mendorong salah satu perusahaan penyedia data berbasis Cloud yakni Teradata membuat sebuah inisiatif baru.

Menurut keterangan Christoper Jackson, selaku Cloud Leader for South Asia & Korea Teradata, perusahaannya tengah mengembangkan sebuah projek inisiatif bernama COVID360.

Baca Juga: Data Vaksin Virus Corona Pfizer-BioNTech di Negara Eropa Dibobol Hacker

"Tim kami juga memiliki teknologi analisis COVID360 untuk melihat seperti apa penyebaran virus di masyarakat," ungkapnya dalam pertemuan media yang diselenggarakan secara virtual pada hari Rabu (3/3).

Lebih lanjut, Christoper juga menyebutkan bahwa dengan teknologi yang dimilik oleh Teradata ini, penggunanya dapat melihat prediksi laju infeksi dan kematian yang terjadi.

Teradata juga mengklaim bahwa inisiatif yang dilakukan oleh perusahaannya ini memiliki beragam fitur yang mampu dipertimbangkan berdasarkan perilaku dan demografi individu.

Bagaimana Teradata membuat prediksi yang sangat penting seperti itu? Yuk langsung ke halaman berikutnya.

Cara yang dilakukan oleh Teradata untuk menganalisis peta penyebaran pun dilakukan dengan menggunakan model jumlah tertimbang dengan bobot yang dapat dikonfigurasi untuk memberikan skor risiko yang berkisar antara 0 dan 1.

Penghitungannya juga mengandalkan data yang tersedia untuk umum dan wawasan yang diperolah dari penelitian yang dipublikasikan.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Karya Anak Bangsa, Bantu Tracking Kontak Covid-19 Lewat GPS

Jika data tidak tersedia, Teradata melakukan analisis menggunakan fungsi sigmoid untuk mendapatkan faktor-faktor yang dibutuhkan dengan asumsi adanya hubungan antara nilai fitur dan risikonya.

Berikut fitur-fitur yang dijadikan bahan acuan analisis COVID360:

1. Usia dan Jenis Kelamin

Fitur ini berguna untuk menunjukkan bahwa data korban terjangkit lebih tinggi ada pada orang usia lanjut dengan jenis kelamin laki-laki.

Teradata menggunakan nilai CFR yang diinterpolarisasi sebagai faktor risiko untuk kedua fitur ini.

Baca Juga: Ini Kata Pakar Virus Soal Pencurian Data di Akun WhatsApp

2. Ukuran Rumah Tangga

Sebuah penelitian menujukkan bahwa orang lebih mungkin tertular oleh anggota rumah tangga sendiri.

Oleh sebab itu, perusahaan analis tersebut berasumsi bahwa risiko meningkat dengan ukuran rumah tangga.

3. Jenis Pekerjaan

Teradata menjelaskan bahwa beberapa sumber menyatakan bahwa petugas kesehatan berisiko tinggi tertular COVID-19.

Oleh karena itu, petugas kesehatan menjadi salah satu faktor penting untuk dipertimbangkan dalam model risiko.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Vaksin Sinovac Melawan Virus Covid-19 Dalam Tubuh

4. Komordibitas

Hal lain yang menjadi pertimbangan Teradata untuk melihat risiko penyebaran virus adalah komordibitas yang merupakan penyakit bawaan pasien.

"Kami mempertimbangkan komordibitas ini dalam pekerjaan kami dan menggunakan rasio ganjil yang diperoleh dari penelitian tersebut," ungkap Teradata.

Teradata
Teradata

Dashboard penyebaran virus COVID-19 menggunakan teknologi COVID360 milik Teradata.

5. Kedekatan dengan Pasien

Cara penyebaran virus melalui kontak jadi sesuatu yang membuat Teradata menjadikan poin kedekatan dengan pasien terinfeksi sebagai cara analisis.

Baca Juga: Peneliti Temukan Apple Watch Ampuh Deteksi Virus Corona, Benarkah?

Pihak Teradata berasumsi bahwa risiko infeksi akan meningkat jika kedekatan individu dengan orang lain tinggi.

6. Infeksi

Kemungkinan penularan yang variatif juga menjadi faktor yang perlu dilihat.

Oleh sebab itu, model ini dapat digunakan untuk mendapatkan faktor risiko yang sesuai.

7. Waktu Paparan

Selain itu, durasi interaksi dengan pasien pun dapat dilihat oleh Teradata melalui sistem yang dimilikinya.

Baca Juga: Forum Wartawan Teknologi Buka Donasi Bagi Jurnalis dan Pekerja Informal Terdampak Covid-19

Semakin lama waktu interaksi, maka makin tinggi pula risiko terinfeksi.

8. Penggunaan Masker

Terakhir, Teradata mempertimbangkan perilaku penggunaan masker dari individu.

Baca Juga: Batasi Penyebaran Hoax, Twitter Berencana Merilis Sebuah Fitur Baru!

Sebab masker disebutkan oleh beberapa penilitian dapat mengurangi risiko infeksi.

Dengan adanya teknologi baru dari Teradata tersebut, Christoper Jackson berharap bahwa COVID360 dapat membantu negara-negara untuk memulai kembali ekonomi mereka pasca pandemi.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya