Nextren.com -Aplikasi media sosial berbasis audio, Clubhouse masih jadi trending di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Masyarakat tanah air ramai-ramai memamerkan kalau mereka telah menggunakan Clubhouse di media sosial.
Namun, tahukah kalian bagaiamana sistem keamanan dan privasi yang diterapkan Clubhouse?
Baca Juga: Kominfo Ancam Akan Blokir Aplikasi Clubhouse, ini Penjelasannya!
Yap, sistem keamanan dan privasi merupakan salah satu aspek penting yang tak boleh dikesampingkan dalam bermedia sosial.
Pasalnya, keamanan dan privasi dari suatu aplikasi tidak hanya berdampak secara personal, namun dapat mempengaruhi negara.
Tak heran jika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mewajibkan aplikasi komunikasi, termasuk Clubhouse untuk mendaftar PSE Lingkup Privat di Indonesia.
Baca Juga: Selain Clubhouse, Ini 4 Aplikasi Media Sosial Berbasis Audio
Nah, kali ini Nextren akan mengungkap bagaimana sistem keamanan dan privasi yang diterapkan Clubhouse.
Selengkapnya, bisa kamu lihat di halaman berikut ya!
Selayaknya aplikasi media sosial lain, Clubhouse juga memiliki beberapa fitur keamanan dan privasi.
Melansir Avast, Clubhouse memungkinkan pengguna untuk memblokir dan melaporkan jika ada hal-hal yang menyalahi aturan.
Mulai dari profil seseorang, hingga ruang obrolan bisa diblokir dan dilaporkan.
Baca Juga: 5 Faktor yang Membuat Aplikasi Clubhouse Banyak Digunakan Orang
Beralih ke sistem privasi, Clubhouse mengatakan bahwa pihaknya akan merekam sementara percakapan di dalam ruang obrolan.
Tujuannya untuk penyelidikan insiden, jika ada pengguna yang melaporkan bahwa terjadi pelanggaran aturan saat ruang obrolan aktif.
Apabila tidak ada laporan, maka rekaman obrolan akan dihapus saat sesi berakhir.
Baca Juga:Cara Menggunakan Clubhouse, Aplikasi Media Sosial Berbasis Audio
Lebih lanjut, Clubhouse tidak mengakses lokasi akurat dari GPS, hanya perkiraan lokasi lewat IP address.
Clubhouse juga tidak meminta akses ke kamera dan foto karena hal itu tidak berkaitan dengan mekanisme yang dilakukan.
Berbeda dari media sosial lain yang terkadang meminta akses ke dua hal itu, padahal tidak ada hubungannya.
Clubhouse hanya meminta akses ke microphone dan contacts agar aplikasi dapat berjalan.
Aplikasi yang masih tersedia dalam versi beta itu menggunakan sistem enkripsi dalam ruang obrolan.
Baca Juga: Link Undangan Clubhouse Dijual di Maketplace, Harga Mulai Rp100 Ribuan
Meski begitu, sistem enkripsi yang digunakan Clubhouse tampaknya masih belum begitu kuat.
Pasalnya, baru-baru ini sebuah perusahaan China, Agora Inc dilaporkan mentransimisi ping server Clubhouse.
Menurut laporan Stanford Internet Observatory (via: The Verge), Agora Inc mentrasmisi nomor ID unik pengguna dan nomor ID chatroom.
Keudanya ditransmisikan dalam bentuk plaintext yang memungkinkan Agora Inc untuk punya akses ke file mentah audio Clubhouse.
Baca Juga:Influencer Twitter Gunakan Clubhouse, Ada Yang Bagi-Bagi Invitation!
Artinya, perusahaan tersebut bisa melihat siapa saja yang berbicara dalam ruang obrolan.
Mengetahui hal tersebut, pihak Clubhouse pun menegaskan untuk menambah enkripsi tambahan.
Dengan harapan, praktik transimisi bisa dicegah dan tak ada pihak ketiga yang mengakses percakapak di dalam ruang obrolan. (*)