Kelompok Hacker Mencoba Cemari Pasokan Air di Florida, Gimana Caranya?

Rabu, 10 Februari 2021 | 15:02
Avast

Ilustrasi Hacker

Nextren.com - Serangan yang terjadi di dunia digital atau biasa kita kenal cybercrime makin marak terjadi.

Sejak masyarakat dunia dihadapi oleh situasi yang baru, sejumlah kelompok hacker muncul kepermukaan untuk membuat kerasahaan.

Pada awal-awal periode lockdown, masyarakat dunia dihadapi oleh aktivitas penyusupan di ruang pertemuan Zoom yang disebut zoombombing.

Selain itu ada pula tindakan peretasan lain yang mengancam berbagai sektor mulai dari mikro hingga ke pemerintahan.

Baca Juga: Inilah Prediksi Kejahatan Internet di 2021 dan Cara Mencegahnya, Jangan Anggap Remeh!

Hal tersebut pun nampaknya masih belum mereda dan terus berjalan sampai saat ini.

Dilaporkan dari Reuters, terdapat sekelompok peretas atau hacker yang mencoba mencemari pasokan air di wilayah Florida, Amerika Serikat.

Para hacker tersebut diketahui bermaksud untuk menyerang sistem pengolahan air yang berfungsi untuk memasok air minum untuk warga di Kota Oldsmar.

Lalu apa hubungannya pasokan air dengan komputer?

Ternyata para hacker itu memang cerdik melakukannya. Yuk simak di halaman berikutnya.

Lebih lanjut, disebutkan juga bahwa peretas itu berencana untuk menambah jumlah bahan kimia alkali.

Alkali sendiri merupakan senyawa kimia yang memang biasa digunakan dalam jumlah kecil.

Baca Juga: Hacker Incar Distributor Vaksin Covid-19, Diduga Libatkan Pejabat Negara

Fungsinya itu untuk mengatur tingkat keasaman air yang dipasok ke masyarakat.

Namun kalau dengan jumlah yang lebih banyak, keberadaan alkali di dalam air justru akan merusak kualitas dan membahayakan konsumennya.

Lantas bagaimana tindakan percobaan ini dapat diketahui?

Baca Juga: 5 Cara Mudah Melindungi Akun WhatsApp dari Hacker di HP Android

Menurut keterangan Kepala Kepolisian Wilayah Pinellas, Bob Gualteri, kelompok hacker itu mencoba untuk mengambil alih salah satu komputer milik pengawainya.

Upaya itu dilakukan oleh hacker dengan menggunakan software TeamViewer.

"Karyawan itu duduk mengawasi komputer seperti biasa dilakukannya dan tiba-tiba, dia melihat sebuah pop-up yang menyebut komputer telah diakses," ungkap Gualteri, dikutip dari Reuters.

"Kemudian, seseorang menggerakkan kursor, mengklik, dan membuka program lalu memanipulasi sistem," lanjutnya.

Lalu secara jarak jauh, hacker tersebut menambahkan jumlah alkali ke dalam pasokan air.

Baca Juga: Data Vaksin Virus Corona Pfizer-BioNTech di Negara Eropa Dibobol Hacker

Namun untungnya pegawai tersebut sadar bahwa komputernya telah diretas.

Alhasil, aksi tersebut pun dilaporkan gagal dan sistem berhasil diperbaiki dengan membatalkan tindak peretasan.

Pixabay

Ilustrasi air putih

Penggunaan TeamViewer sebagai alat peretasan memang tidak terlalu mencengangkan.

Sebab perangkat lunak tersebut memang kerap digunakan oleh para staf IT untuk menanggulangi masalah komputer secara jarak jauh.

Baca Juga: 2,8 Juta Data Pengguna Aplikasi Kencan Online Ini Dihack dan Disebar

Kendati demikian, Gualteri menyebut kalau jumlah alkali yang masuk sangat kecil dan masih bisa segera dibatalkan.

"Yang paling penting adalah memberi tahu semua orang. Ini akan menjadi peringatan," pungkasnya.

Kasus ini pun telah ditanggapi oleh Eric Seidel, selaku Walikota Oldsmar.

Baca Juga: Google Sebut Hacker Korea Utara Serang Komunitas Keamanan Dunia Maya

Ia mengatakan kalau fasilitas pengolahan air yang diretas itu sudah dilengkapi dengan sistem pengendali lain yang mencegah jumlah alkali berlebihan tanpa diketahui terlebih dahulu.

Kendati demikian, sampai saat ini masih belum diketahui kelompok mana yang bertanggung jawab atas kejadian peretasan tersebut.

Laporan Reuters menyebut bahwa pihak FBI dan Secret Service sedang berupaya untuk menyelidiki kasus ini.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto