Teknologi Open RAN Diuji XL Axiata, Bisa Dikembangkan SDM Lokal

Rabu, 10 Februari 2021 | 13:30
XL

ilustrasi BTS XL

Nextren.com - Teknologi jaringan telekomunikasi terus berkembang, dan bertujuan mencari solusi yang lebih efektif dan efisien.

Beragam teknologi juga terus diuji operator, untuk meningkatkan kinerja jaringannya sekaligus mengejar efisiensi.

Apalagi, pemerintah bertekad melakukan pemerataan penyediaan jangkauan jaringan pita lebar ke seluruh Indonesia.

Maka berbagai upaya terus dilakukan XL Axiata untuk mewujudkan komitmen tersebut, termasuk dengan melakukan implementasi inovasi dan inisiatif penerapan teknologi baru yang lebih efektif dan efisien yakni Open RAN (Radio Access Network).

Baca Juga: Cara Mencari Kamar Kosong Rumah Sakit untuk Pasien COVID-19, Mudah Kok!

Implementasi teknologi baru ini diawali dengan melakukan ujicoba Open RAN yang berhasil dilakukan diintegrasikan ke jaringan yang sudah ada (existing network) di Ambon pada bulan Februari ini.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam media update virtual (10/2) mengatakan terus berupaya mendukung pemerintah membangun dan menyediakan jaringan telekomunikasi ke berbagai wilayah di Indonesia.

Salah satu upayanya adalah dengan mencoba mengimplementasikan teknologi Open RAN ini, dengan melakukan ujicoba terlebih dahulu.

"Harapan kami penerapan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk pembangunan jaringan secara lebih efisien dan efektif khususnya di area-area pelosok luar Jawa," ujar Gede.

Saat ini uji coba sedang berada pada tahap uji layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance.

Progres uji coba test call pada jaringan 3G (CS fallback) dan OTT call di jaringan 4G juga telah berhasil dilakukan, dan saat ini dalam proses monitoring untuk kinerja dan kestabilan.

Uji coba Open RAN ini dilakukan bersama Mavenir sebagai partner penyedia teknologinya.

Gede menambahkan, serangkaian uji coba yang dilakukan saat ini baru merupakan tahap awal.

Baca Juga: WhatsApp Sedang Uji Coba Fitur Kirim Video ke Teman Dengan Mode Mute

XL
XL

uji Open RAN XL

Eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk benar benar memahami karakteristik Open RAN ini, termasuk memahami mekanisme operasional jaringannya.

Dalam uji coba ini, sejumlah aspek yang dicermati antara lain meliputi layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance dari perangkat Open RAN ini.

Untuk itu, dilakukan uji coba untuk call services, data browsing, upload dan download, aksesibilitas dan retainability, availabilitas dan mobilitas (handover), serta utilisasi dan kualitas jaringan.

Menurut Gede, pada tahun 2021 ini, XL Axiata berencana melakukan uji coba Open RAN dengan partner teknologi lainnya guna mendapatkan lebih banyak pilihan sebelum implementasi.

Uji coba tersebut sekaligus guna membandingkan kualitas kinerja dan kemampuan dari partner teknologi.

Proses selanjutnya setelah uji coba tahap awal ini adalah pilot project deployment Open RAN untuk memastikan lebih lanjut seberapa besar manfaat yang bisa dihadirkan teknologi ini.

Ambon dipilih sebagai lokasi uji coba Open RAN karena dianggap memiliki potensi bisnis yang cukup baik untuk ekspansi jaringan di masa mendatang.

Dengan berhasilnya uji coba di Ambon ini, membuka peluang implementasi Open RAN di seluruh area rural Indonesia, termasuk di Kawasan Indonesia Timur.

"Ini nanti memang akan kami terapkan guna mendukung upaya memperluas jaringan di pelosok-pelosok daerah, termasuk dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan jaringan internet ke desa-desa terpencil,” lanjut Gede.

Baca Juga: Inilah PC Gaming Rakitan Paling Laris, Info Langsung dari Tokonya

Lalu apa sebenarnya teknologi Open RAN itu?

Teknologi Open RAN adalah teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface yang terbuka.

Dengan Open RAN, operator dapat menggunakan kombinasi perangkat radio, seperti radio unit dan baseband, tanpa terikat pada salah satu merk/brand yang spesifik.

Dengan konsep Open RAN ini, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pemain baru pada perangkat radio akses yang saat ini hanya didominasi oleh beberapa partner penyedia teknologi saja.

Dengan tumbuhnya pemain pemain baru, inovasi dapat berkembang lebih cepat dan membantu menurunkan beban perangkat dan operasional yang ditanggung oleh operator.

Gede juga memaparkan sejumlah peluang bagi SDM Indonesia untuk mengembangkan teknologi Open RAN ini, sehingga bisa dinikmati lebih luas dan lebih murah karena dikuasai sendiri oleh SDM lokal.

Perlu diketahui, paten teknologi dalam Open RAN ini dimiliki oleh komunitas. Jadi bukan dimiliki perusahaan seperti teknologi yang selama ini ada. Makin banyak yang memakai Open RAN, maka teknologi ini bisa dipakai siapa saja secara luas.

Saat ini, XL terus mempelajari dan mengujicoba langsung, bekerjasama dengan pihak universitas dan praktisi jaringan untuk membuka kemungkinan penerapan Open RAN ini seluas-luasnya di Indonesia.

Baca Juga: Penambang Bitcoin Memborong Laptop Gaming Akibat GPU Langka Teknologi Open RAN ini menawarkan potensi inovasi dan struktur harga yang lebih bersaing.

XL Axiata berharap dapat memperluas jaringan dan layanan dengan biaya yang lebih sehat dan di saat yang sama tetap bisa memberikan kualitas layanan yang bagus bagi pelanggan.

Dengan efisiensi beban biaya, operator akan bisa secara terus memperluas jaringan untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas, bahkan untuk area area di pelosok.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto