Nextren.com -Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk memantau kerusakan jalan tol.
Pihaknya telah menggandeng peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) dalam proyek tersebut.
Dengan menggunakan AI, ada sejumlah manfaat yang bisa didapat dalampemantauan kerusakan jalan tol, salah satunya dari sisi pemeliharaan.
Baca Juga: Tren Teknologi Terkait Covid-19 yang Diadopsi di 2021, Makin Canggih!
Sebelumnya, pemeliharaan jalan tol baru dapat dilakukan setelah jalan tol mengalami kerusakan.
Hadirnya teknologi AI, membantu BPJT dalam memprediksi kondisi jalan tanpa perlu menunggu rusak.
"Dari teknologi ini kita bisa memprediksi kondisi aset jalan tol sehingga pemeliharaan dapat dilakukan segera tanpa menunggu jalan tol rusak," ungkap Kepala BPJT, Danang Parikesit dikutip dari laman resmi UGM.
Pemanfaatan teknologi AI, menurut Danang, bisa membuat pemeliharaan aset infrastruktur jalan tol lebih terjaga.
Terlebih, teknologi AI dapat memberi informasi yang lebih cepat jika terjadi potensi kerusakan.
Selain itu, teknologi AI juga mengelola data-data terkait kerusakan jalan tol yang akan dan sedang terjadi.
Hal itu memudahkan BPJT untuk meminta pengelola langsung melakukan perbaikan.
Saat ini BPJT mengatur 2.300 kilometer jalan tol yang dikelola oleh 40 badan usaha milik pemerintah maupun swasta.
- Baca Juga:Kofax Prediksi 8 Tren Teknologi 2021, Mulai Robot, Zoom, 5G Hingga AI
- Baca Juga: Konsep Smart Village dan Pembelajaran Daring Didukung Smartfren
Di sisi lain, Peneliti UGM, Imam Mutohar membeberkan cara kerja pemanfaatan teknologi AI tersebut.
Pihaknya akan menggunakan kendaraan khusus yang dipasang kamera dengan 30 frame per detik.
Kendaraan tersebut bakal melaju di jalan tol untuk memantau kerusakaan di berbagai ruas.
"Dari dokumen gambar akan diketahui kondisi permukaan jalan dan mengetahui tingkat kerusakan," ujar Imam.
Angggota tim peneliti lainnya, Akhmad Aminulla menambahkan, kamera yang dipasang bakal mengirim gambar yang terkoneksi ke server secara real time.
Dari gambar tersebut akan diolah untuk mengetahui kondisi retak dan lubang di sepanjang jalan.
Menurut Akhmad, informasi dalam gambar dapat jadi acuan untuk menentukan kondisi jalan tol.
- Baca Juga: Teknologi Tilang Elektronik E-TLE Diduga Salah Kirim Alamat, Tidak Efektif?
- Baca Juga: 5 Teknologi Teraneh di CES 2021, Ada Robot yang Bisa Untuk Cuddle
Proses pembangunannya diperkirakan bakal berjalan hingga 2024 mendatang. (*)