TikTok Digugat Bocah Umur 12 Tahun Terkait Pelanggaran Aturan

Senin, 04 Januari 2021 | 20:10
theverge.com

TikTok

Nextren.com - Seorang anak gadis berusia 12 tahun yang tinggal di negara London berani menggugat TikTok karena pelanggaran aturan perlindungan data.

Aturan ini dibuat oleh Uni Eropa, dan sekarang kasus gugatan TikTok berada di pengadilan.

Hakim london pastikan nama anak 12 tahun ini tidak diberitahukan agar terus bergerak maju dengan gugatan ke TikTok tersebut.

Anne Longfield, Komisaris Anak di Inggris, akan membawa kasus ini ke pengadilan atas nama anak di bawah umur.

Baca Juga: Google Uji Coba Fitur Stories Khusus di HP, Beda Dengan Sebelumnya

Longfield meminta pengadilan untuk memberi sang anak anonimitas, karena jika tidak anak 12 tahun tersebut dapat menghadapi intimidasi online langsung oleh anak-anak lain atau pengguna aplikasi TikTok.

Akan muncul reaksi negatif atau permusuhan dari pemberi pengaruh media sosial jika identitasnya dipublikasikan.

Dengan kata lain, dengan menggugat TikTok, gadis tersebut dapat dihukum oleh pengguna aplikasi yang ingin membalas dendam jika namanya dirilis.

Baca Juga: Cara Mudah Buat Video Duet di TikTok, Bisa Seru-seruan Bareng Teman!

Awal minggu ini, terdapat keputusan dari Hakim Mark Warby. Ia mengatakan, anak itu bermaksud untuk ke pengadilan dan menegaskan hak privasinya dan hak orang lain telah dilanggar.

Hakim menyetujui dengan pemikiran yang sama dengan Longfield. Menurutnya, bila tidak ada anominitas, gadis 12 tahun juga bisa terkena dampak pada tuntutan anak-anak untuk membuktikan hak perlindungan data mereka.

Di Eropa, pengumpulan data pribadi anak-anak TikTok berada di bawah pengawasan ketat oleh pengawas UE.

Melansir PhoneArena, Kepala Perlindungan Data pada bulan Juni membentuk satuan tugas di tengah rencana untuk mengoordinasikan penyelidikan atas pemrosesan dan praktik TikTok.

TikTok pernah mengatakan dalam pernyataannya, bahwa privasi dan keamanan adalah prioritas utama perusahaan.

Baca Juga: iBox Tanggapi Viralnya Video TikTok Belanja iPhone 12 Disebut 'Tidak Menyenangkan'

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Year on TikTok, Lihat Kilas Baik Video Viral 2020

"Dan kami memiliki kebijakan, proses, dan teknologi yang kuat untuk melindungi semua pengguna, dan pengguna kami yang lebih muda pada khususnya," ungkap TikTok.

Permasalahan perlindungan data pengguna TikTok sebenarnya sudah dibahas beberapa kali di Amerika Serikat.

Negara tersebut melarang adanya TikTok di negaranya, karena menganggap ByteDance, perusahaan induk TikTok telah mencuri data dari perusahaan dan konsumen AS.

Amerika Serikat menganggap TikTok mengirimkan data tersebut ke pemerintahan komunis China di Beijing.

Adapun skenario ini tidak pernah dibuktikan oleh AS dan sampai saat ini kita juga tidak tahu apa yang terjadi pada data pribadi pengguna yang sudah terdaftar di TikTok.

Pada akhir kuartal terakhir, TikTok telah diinstal dari App Store dan Google Play Store lebih dari dua miliar kali dengan lebih dari 800 juta pengguna aktif.

Kasus gugatan ini sepertinya juga belum berlanjut terlalu jauh, sehingga masih harus dipantau.

Bisa saja, kasus ini membuktikan kebenaran dari TikTok.

Baca Juga: Kumpulan 5 Filter TikTok Ini Laris Digunakan Pengguna di 2020

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Phone Arena

Baca Lainnya