Data Vaksin Virus Corona Pfizer-BioNTech di Negara Eropa Dibobol Hacker

Kamis, 10 Desember 2020 | 14:00
Fresh Daily

Ilustrasi - Vaksin Corona buatan perusahaan AS, Moderna diklaim 95% efektif.

Nextren.com - Vaksin virus corona sudah mulai didistribusikan ke sejumlah negara guna mengatasi masalah pandemi yang terjadi sudah hampir satu tahun.

Beberapa perusahaan pun telah menjadi produsen pembuatan vaksin virus corona, seperti Pfizer dan Sinovac.

Kendati demikian, kabar baik ini pun dilaporkan menimbulkan masalah baru untuk masyarakat.

Dilansir dari Axios, Pfizer dan BioNTech selaku perusahaan vaksin corona mengaku tengah mengalami situasi genting yang menyangkut badan obat-obatan Eropa.

Baca Juga: Ngeri! 500 Ribu Ikan Hiu Terancam Dibunuh untuk Membuat vaksin Covid-19

Keduanya mengklaim bahwa European Medicines Agency (EMA) menjadi incaran empuk para hacker yang ingin mencuri data vaksin virus corona di wilayah Eropa.

Lebih lanjut, dikatakan juga bahwa apa yang terjadi pada EMA sekarang adalah suatu rangkaian serangan siber yang baru.

Pasalnya sebelum adanya vaksin corona, lembaga obat-obatan di wilayah Eropa itu dinilai belum pernah merasakan adanya serangan serta ancaman dunia maya seperti sekarang.

Pfizer dan BioNTech juga menyatakan bahwa sejumlah data terkait calon pasien vaksin virus corona pun telah berhasil dihack.

Namun perlu dicatat, bahwa pernyataan hack tersebut berada pada data pasien, bukan sistem keamanan perusahaan.

Baca Juga: Hacker Incar Distributor Vaksin Covid-19, Diduga Libatkan Pejabat Negara

"Penting untuk dicatat bahwa tidak ada sistem BioNTech atau Pfizer yang dilanggar sehubungan dengan insiden ini," ungkap pihak Pfizer dan BioNTech, dikutip dari Axios.

NY Times

Ilustrasi vaksin virus corona.

Pihak perusahaan pun menyatakan tidak menyadari bahwa setiap peserta telah diidentifikasi melalui data yang diakses.

Meski begitu, sejumlah ahli pun menilai bahwa sebenarnya ada yang lebih mengkhawatirkan dengan adanya serangan siber ini, yaitu data pribadi.

Baca Juga: Virus Corona Jadi Topik Hits di Google Year in Search 2020, Terbanyak Dicari Pengguna

Sebab bisa saja dokumen-dokumen yang berhasil dihack adalah sesuatu yang penting untuk negara atau perusahaan lain yang ingin melakukan kerjasama dengan EMA.

Lalu bagaimana sikap EMA terkait peretasan ini?

Menurut sumber Axios, EMA sekarang sedang berusaha untuk menyelidiki terhadap serangan siber yang terjadi.

EMA juga menyebut kalau pihaknya membutuhkan waktu untuk lebih terbuka mengenai detil serangan yang terjadi.

Jadi sejauh ini EMA berusaha untuk meyakinkan publik bahwa insiden serangan siber itu tidak berdampak besar pada daftar calon penerima vaksin yang sudah didata.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya