Nextren.com - Menuju akhir tahun, pengamat teknologi mulai memberikan bayangan mereka tentang teknologi yang akan hadir di tahun 2021 dan selanjutnya.
Pada tahun ini terdapat teknologi disruptif yang merupakan teknologi yang menciptakan pasar baru sehingga mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada.
Bila sudah begitu, nantinya teknologi yang baru tersebut pada akhirnya menggantikan teknologi yang terdahulu.
Menurut Nippon Telegraph And Telephone Corporation (NTT) Ltd. Indonesia, dengan adanya perubahan ini nanti tidak berdampak buruk.
- Baca Juga: Hasil Riset NTT Ltd Temukan 92,1 Persen Organisasi Pikirkan Masa Depan Karyawan
- Baca Juga: Teknologi NTT DOCOMO Jepang Dipakai 3 Indonesia, Dongkrak Sinyal di Gedung Tinggi
Salah satu contohnya adalah telepon yang menggantikan teknologi telegram atau media online yang menggantikan media cetak dan masih banyak contoh lainnya.
Sepanjang tahun 2020 yang hampir berlalu, seluruh masyarakat dunia terkena dampak pandemi Covid-19.
Hampir seluruh sektor bisnis dipaksa beradaptasi dengan perubahan perkembangan dan perilaku tren teknologi yang terjadi.
Perusahaan pun diharuskan untuk peka dan mampu melakukan introspeksi diri, sehingga mampu mendeteksi posisinya di tengah kondisi saat ini.
NTT memprediksikan 5 tren teknologi penting di tahun 2021 yang menarik dan menjanjikan untuk membantu mewujudkan kesejahteraan dan keamanan bisnis, mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan mengurangi beban pada lingkungan.
Tren yang pertama berkaitan dengan jaringan APN atau All photonics network yang melibatkan penggunaan kabel optik dan hibrid.
Jaringan ini memungkinkan terjadinya transmisi informasi end-to-end antara terminal dan server, serta mampu mentransfer volume lalu-lintas data yang besar sambil menjaga kualitas tetap tinggi dan latensi rendah.
- Baca Juga: Tanggapan Pengamat Teknologi NTT Terkait Bocornya Data di E-Commerce
- Baca Juga: Begini Cara Mengamankan Data Pengguna dengan Mencegah Upaya Rekayasa Sosial
Penggunaannya sangat hemat daya sehingga berpotensi menyediakan layanan komunikasi informasi yang hanya menggunakan 1 per 100 konsumsi daya yang dibutuhkan oleh jaringan saat ini.
Kapasitas transmisi bahkan dapat ditingkatkan hingga anda dapat mengunduh 10.000 film berdurasi 2 jam, dalam sepersekian detik.
Tren kedua berhubungan dengan teknologi Cognitive Foundation (CF), teknologi yang berkaitan dengan kecerdasan komputer.
Teknologi ini berfokus pada manajemen terpusat dan alokasi sumber TIK cerdas yang akan menyediakan kemampuan untuk mengintegrasikan beberapa antarmuka seperti suara, video atau lainnya yang mendukung inisiatif Internet of Things (IoT).
Dengan menghubungkan sumber daya TIK secara virtual dan mengintegrasikannya dengan sistem dan jaringan yang beragam, CF menciptakan platform pemrosesan informasi yang mampu menganalisis dan memperkirakan, yang tidak dibatasi oleh format sistem atau data.
Tren ketiga ialah Digital Twin Computing (DTC) merupakan representasi virtual dari lingkungan, produk atau aset dari dunia nyata.
DTC akan memungkinkan untuk menguji lingkungan yang berbeda melalui reproduksi skala dunia nyata yang sebelumnya tidak mungkin, dengan menyalin, menggabungkan dan bertukar berbagai digital twin dari benda dan orang secara bebas.
- Baca Juga: Begini Curhat Sutradara Work From Home Serial Terbaru GoPlay, Ngeditnya Susah!
- Baca Juga: Qualcomm Diklaim Telah Diizinkan AS Untuk Pasok Chipset ke Huawei
Berlanjut ke evolusi citizen developer dan Robotic Process Automation (RPA) yang menjadi tren keempat di masa mendatang.
Platform low-code atau no-code ini dibuat untuk memungkinkan siapa saja dapat menciptakan aplikasi bisnis dengan menggunakan data perusahaannya, yang mana hal itu akan menjadi pembeda yang signifikan bagi bisnis mereka.
Pendekatan citizen developer juga memanfaatkan otomatisasi proses robotik untuk mengotomatisasikan proses bisnis tertentu, memungkinkan karyawan menghabiskan waktu untuk pekerjaan yang bernilai lebih tinggi.
Untuk tren yang terakhir, NTT membawa teknologi komputasi kuantum yang dapat dilakukan secara lokal di tepi jaringan (edge) daripada di pusat cloud yang dapat mengakibatkan penundaan.
Contohnya sistem penglihatan pada komputer mobile akan memproses dan mengenali gambar dengan segera daripada harus lebih dulu mengirimkan informasi ke cloud untuk melakukan verifikasi.
Baca Juga: PS5 Resmi Hadir di Indonesia Januari 2021, Harganya Mulai Rp7 jutaan!
Berdasarkan tren teknologi yang diperkirakan akan mendorong perubahan, dikombinasikan dengan wawasan utama dari para ahli di NTT, prediksi tren disruptif ini berfungsi sebagai panduan bagi bisnis yang ingin memanfaatkan peluang dan mendapatkan manfaat yang dibawa oleh perubahan-perubahan teknologi yang akan terjadi.
Dalam waktu dekat, tren ini juga akan mendorong kebutuhan akan transformasi digital.
Karena hal ini memungkinkan bisnis untuk memberikan pengalaman pelanggan dan karyawan yang superior, lebih terhubung, mulus dan positif bagi pertumbuhan revenue perusahaan dan berkelanjutan usaha.
(*)