Agar Cari Kerja Jadi Lebih Mudah, LinkedIn Rilis Fitur Career Explore

Jumat, 30 Oktober 2020 | 10:06
Lynda.com

LinkedIn

Nextren.com - Tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan selama masa pandemi.

Kondisi itu membuat sejumlah platform pencari kerja online mengalami peningkatan jumlah pengguna.

Misalnya saja LinkedIn, salah satu wadah pencari kerja besutan Microsoft pun mengakui hal tersebut.

Perusahaan mengklaim bahwa sekitar 15 juta orang sudah bergabung di LinkedIn.

Baca Juga: Sedih! Ternyata Lebih dari 50 Persen Pekerja Indonesia Kehilangan Pekerjaan Saat Pandemi

Kali ini pun ada sebuah laporan yang mengatakan kalau LinkedIn sedang menguji coba sebuah fitur baru di layanannya.

Dilansir dari CNet, platform tersebut dikabarkan menjajal fitur bernama "Career Explore".

Career Explore akan berfungsi untuk menunjukkan kepada para pencari kerja bagaimana keterampilan mereka.

Selain itu, fitur tersebut juga akan memudahkan dalam urusan pencocokan jabatan yang diinginkan dan keterampilan apa yang dibutuhkan.

Para pengguna LinkedIn juga akan diarahkan ke kursus belajar online.

Baca Juga: Linkedin Beberkan 7 Pekerjaan Teknologi Terbaru Tahun 2020, Masih Jarang Dikenal Nih!

"Dalam lingkugan ini, pembelajaran berkelanjutan dan investasi dalam keterampilan baru sangat penting bagi pencari kerja untuk membuat mereka bangkit kembali," ungkap Kepala Ekonom LinkedIn, Karin Kimbrough, dikutip dari CNet.

Bukan hanya itu saja, LinkedIn juga mengklaim telah menyediakan sejumlah pertanyaan untuk mempersiapkan para pencari kerja saat proses wawancara.

Diketahui kalau pertanyaan umum tersebut berada di bidang manajemen produk, pemasaran, dan penjualan.

Baca Juga: Cara Mengatur Jadwal Kerja atau Sekolah Agar Lancar Pakai Aplikasi Calendar.AI

Keberadaan fitur Career Explore di LinkedIn diharapkan dapat membantu megurangi jumlah pengangguran di seluruh dunia.

Sebab Microsoft memperkirakan bahwa akan ada 250 juta pekerjaan yang hilang tahun ini.

Data lainnya juga menyebutkan kalau sudah 140 juta orang kehilangan pekerjaan dan 1,6 miliar lainnya berisiko.

Untuk ke depannya, LinkedIn memprediksi bahwa akan ada 150 juta pekerjaan teknologi baru yang diciptakan di tahun depan.

Sebab saat ini beberapa pekerjaan seperti insinyur software dan administrator IT menjadi contoh pekerjaan yang paling diminati.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Sebuah Topik Masuk Trending Topic Twitter, Mau Ikutan Bikin?

Ilustrasi WFH

Keberadaan sistem kerja dari rumah (WFH) pun dianggap LinkedIn sebagai sebuah tren yang akan tetap ada.

Blake Barnes, selaku wakil presiden produk LinkedIn menilai kalau dengan WFH, para pekerja dapat memanfaatkan peluang baru dan perusahaan memiliki akses yang lebih banyak.

"Ini adalah sesuatu yang kami pikira akan menjadi bagian dari struktur tenaga kerja yang bergerak maju," pungkasnya, kembali dikutip dari CNet.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya