Sedih! Ternyata Lebih dari 50 Persen Pekerja Indonesia Kehilangan Pekerjaan Saat Pandemi

Rabu, 07 Oktober 2020 | 23:30
foto: freepik.com

ilustrasi wawancara kerja

Nextren.com - Pandemi corona (covid-19) diduga berdampak pada kelangsungan pekerjaan para pekerja di Indonesia.

Dugaan ini berdasar pada temuan survei yang disampaikan ke publik pada acara bincang virtual, Rabu (7/10).

Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim mengatakan, berdasarkan hasil survei Jobstreet, sebanyak lebih dari 50% responden kehilangan pekerjaan atau pun diberhentikan sementara dari pekerjaan mereka.

Sementara 43% dari responden mengalami pengurangan gaji hingga lebih dari 30%.

Baca Juga: Google Web Stories, Fitur Pencarian Terbaru Dari Stories Instagram

“Dari survei ini juga, terlihat bahwa industri yang paling terdampak oleh pandemi adalah perhotelan/catering, pariwisata, pakaian, makanan dan minuman, serta arsitektur dan konstruksi,” imbuh Faridah sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/10).

Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan terhadap sebanyak 5.000 responden yang terdiri atas karyawan, pencari kerja, dan perekrut di Indonesia. Survei tersebut dilakukan pada Mei 2020 lalu.

Dampak pandemi terhadap kelangsungan pekerjaan juga tergambar dalam temuan survei Jobstreet sejalan dengan hasil survei persepsi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Berpartisipasi dalam acara yang sama, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik, Nurma Midayanti mengungkapkan bahwa saat ini hanya 56,40% responden yang masih tetap bekerja.

Sisanya, sebanyak 22,74% responden diketahui tidak bekerja; 18,34% bekerja tetapi dirumahkan sementara, dan 2.52% baru saja di-PHK.

Hasil survei tersebut didapat dari survei persepsi yang dilakukan terhadap lebih dari 87.739 responden.

“Pandemi juga telah berdampak pada pendapatan para responden, di mana 41,91% responden mengalami penurunan pendapatan,” tambah Nurma.

Terlepas dari hasil-hasil temuan di atas, Jobstreet optimis bahwa kesempatan masih terbuka bagi para pencari pekerjaan.

Baca Juga: Inilah 19 YouTuber Indonesia Dengan Lebih 10 Juta Subscriber, Tahun Ini Naik 10x Lipat!

Dok. Mentari / Intisari Online
Dok. Mentari / Intisari Online

Faridah Lim, Country Manager JobStreet.com Indonesia.

Berdasarkan data Jobstreet, terdapat peluang perekrutan dari beberapa sektor seperti manufaktur dan produksi, perdagangan umum dan grosir, perbankan dan keuangan, ritel, dan teknologi informasi komputer hingga akhir tahun nanti.

Adapun jenis pekerjaan paling banyak dicari antara lain yakni posisi Sales/ Customer Service, Admin & HR, Accounting, Engineering, IT serta Marketing/PR.

Dengan adanya peluang tersebut, Jobstreet menyatakan akan terus berusaha membantu para pencari pekerjaan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Dalam melakukan upaya tersebut, Jobstreet telah mengenalkan fitur #LangsungKerja bagi para pencari kerja yang sedang tidak memiliki pekerjaan dan siap untuk segera bekerja kapan pun dipanggil.

Cara kerja fitur ini cukup sederhana.

Para pencari kerja cukup mencantumkan #LangsungKerja pada profil mereka. Dengan cara itu, profil pencari kerja akan lebih mudah ditemukan oleh perusahaan perekrut.

Di saat yang sama, cara ini juga dinilai cukup menguntungkan bagi perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja, sebab fitur ini akan membuat perusahaan perekrut lebih mudah menemukan tenaga kerja yang sedang mereka cari.

Baca Juga: Internet WiFi dan Kuota Data yang Kita Pakai Melewati Jaringan Kabel Bawah Laut Puluhan Ribu KM

Hingga kini fitur #LangsungKerja sudah digunakan lebih dari 43.000 pencari kerja di profil mereka sejak fitur tersebut diluncurkan.

Dari angka tersebut, sebanyak 6.000 kandidat di antaranya diketahui telah menarik perhatian perusahaan yang tengah membuka lowongan.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Survei Jobstreet: Lebih dari 50% pekerja Indonesia kehilangan pekerjaan saat pandemihttps://industri.kontan.co.id/news/survei-jobstreet-lebih-dari-50-pekerja-indonesia-kehilangan-pekerjaan-saat-pandemiReporter: Muhammad Julian

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya