Nomor Hape Dikloning, Tabungan Rp 400 Juta Dokter di Surabaya Ini Ludes 7 Menit Setelah Simcard Ditutup

Sabtu, 17 Oktober 2020 | 19:48
Tribun

Ilustrasi simcard

Nextren.com - Kasus pembobolan rekening hingga ratusan juta kembali terjadi, dengan modus kloning nomor ponsel.

Sebelumnya sebuah kasus besar juga pernah terungkap saat wartawan senior Ilham Bintang yang sedang berada di Australia, dikloning nomor ponselnya, lalu dikuras tabungannya hingga ratusan juta.

Kasus-kasus kecil lain juga beberapa kali terjadi, dengan modus yang tak jauh berbeda.

Tahun lalu, kasus bobolnya rekening Ilham Bintang lewat kloning nomor ponsel terjadi dengan bantuan KTP palsu, sedangkan kali ini tanpa kartu identitas sama sekali.

Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Lupa Password Instagram, Jangan Panik Ya!

Baca Juga: Kronologi Bobolnya Rp 300 Juta Rekening Wartawan Senior, Ambil Alih Nomor Hape Dengan KTP Palsu

Kali ini, tabungan dokter Eric Priyo Prasetyo (43) sebesar Rp 400 juta raib, setelah nomor ponsel milinya dikloning.

Eric, melalui kuasa hukumnya, Yusron Marzuki menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Mei 2019.

Saat itu Eric dihubungi oleh orang yang mengaku CS Bank Danamon.

Orang itu mengatakan bahwa Eric terdaftar pada layanan bank yang menyajikan harga-harga komoditas, valas, dan saham.

Biayanya akan didebet otomatis dari rekening.

Eric sempat mengonfirmasi ke Bank Danamon di Jalan Panglima Sudirman Surabaya.

Namun, pihak bank menyatakan tidak ada layanan seperti yang disebutkan.

Eric diminta mengabaikan dan tidak menanggapi informasi dari penelepon misterius itu.

Beberapa saat kemudian, kode aktivasi masuk ke pesan di ponsel Eric berkali-kali selama beberapa hari.

Padahal, dia tidak sedang melakukan transaksi atau aktivasi layanan apa pun. Ponsel Eric terus berdering beberapa pekan setelahnya, bahkan berganti-ganti nomor.

Baca Juga: Aplikasi Zoom Kebobolan Lagi, Kali Ini Pidato Wapres Ma'ruf Amin Dipenuhi Banyak Coretan

Baca Juga: Duh Kebobolan Lagi, Hacker Jual Data 1,2 Juta Pelanggan Bhinneka.com

Bahkan, pesan bernada ancaman juga diterimanya.

Merasa tidak nyaman, Eric mendatangi pusat layanan Telkomsel di Jalan Kayoon, Surabaya, untuk menutup nomor ponselnya.

"Tujuh menit usai ditutup, nomor Pak Eric aktif lagi. Informasi dari Telkomsel, nomor tersebut dikloning di Grapari Kelapa Gading, Jakarta," ujar Yusron saat dikonfirmasi, Jumat (17/10/2020).

Beberapa hari setelahnya, kliennya kaget melihat saldonya di Bank Danamon tersisa sedikit.

"Dari semula sekitar Rp 400 juta tinggal sekitar Rp 500.000," ujar dia.

Setelah dicek di daftar mutasi rekening, uang tersebut mengalir kelima nomor rekening yang tidak diketahui sebanyak delapan kali.

Atas peristiwa itu, selain melapor ke siber Polda Jatim, Eric juga menggugat Bank Danamon dan Telkomsel ke Pengadilan Negeri Surabaya.

Dia menganggap ada aksi penyalagunaan kartu pelanggan yang sudah ditutup.

"Karena itu kami minta pihak Telkomsel dan Bank Danamon bertanggung jawab mengganti kerugian klien kami," ujar dia.

Baca Juga: Takut Kebobolan Data Gara-gara Kasus Tokopedia? Pakai Password Manager Solusinya

Baca Juga: Viral Bobolnya Rekening Ilham Bintang, Muncul Pihak Lain Kebobolan Setelah Sinyal Tiba-tiba Hilang

Tanggapan Telkomsel dan Danamon

Dikonfirmasi terpisah, General Manager External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim, prihatin atas kejadian yang dialami Eric.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk membantu penyidikan dan penanganan sejak adanya pelaporan kasus tersebut pada 2016.

"Mengenai gugatan yang diajukan, kami menghargai hak yang bersangkutan sebagai warga negara Indonesia. Telkomsel siap berkoordinasi aparat penegak hukum dalam membantu penyelesaian proses gugatan yang diajukan," ujar dia.

Telkomsel, kata dia, menerapkan SOP sesuai dengan aturan yang berlaku di industri telekomunikasi untuk memastikan keamananan data pelanggan, termasuk dalam hal pengajuan deaktivasi atau reaktivasi layanan, termasuk pergantian simcard.

"Validasi kepemilikan layanan melalui proses verifikasi berlapis, seperti konfirmasi kelengkapan data pelanggan sesuai yang terdaftar di sistem Telkomsel," ujar dia.

Telkomsel juga mengimbau kepada pelanggan untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan waspada terhadap setiap proses transaksi yang dilakukan, khususnya yang terkait penggunaan layanan perbankan atau jasa finansial dari pihak ketiga.

Adapun Regional Head Jawa Timur Bank Danamon Eka Dinata, mengaku menghormati penuh proses hukum yang saat ini sedang berjalan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Pihaknya juga berjanji akan senantiasa kooperatif kepada pihak otoritas jika dibutuhkan.

Baca Juga: Terulang Lagi Pelanggan Gojek Tertipu Oknum Driver, Begini Modus Terkurasnya Uang Rp 9 Juta

Baca Juga: Pesan Makanan via GoFood di Papua, Berujung Bobolnya Rp 28 Juta Dari Rekening Bank

"Kami akan kooperatif pada setiap kali proses hukum," ujar dia melalui tanggapan tertulis.

Dia juga tetap mengingatkan kepada para nasabah Bank Danamon untuk menjaga keamanan data pribadi dengan tidak memberikan data dan informasi pribadi ke pihak lain, termasuk petugas bank.

Data itu berupa rekening atau kartu ATM/debit/kredit seperti PIN, user ID, password, kode token/OTP/M-PIN, atau CVV kartu kredit.

Pihak bank tidak akan pernah meminta informasi tersebut.

Selain itu, juga memanfaatkan fitur-fitur keamanan yang disediakan bank, serta melakukan pengkinian data secara berkala guna memastikan informasi yang disimpan bank adalah benar dan akurat.

Adapun sidang mediasi terhadap gugatan tersebut harusnya digelar Kamis (15/10/2020).

Namun, karena ada pihak yang berhalangan hadi maka mediasi diundur pada 27 Oktober.

(Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Robertus Belarminus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nomor Ponsel Dokter Eric Dikloning, Tabungan Rp 400 Juta Raib, Telkomsel dan Danamon Digugat"

Tag

Editor : Wahyu Subyanto