Arah Tren Bitcoin, Harganya Bakal Awet di Rp 161 Juta Sampai Awal Tahun Depan

Jumat, 09 Oktober 2020 | 21:06
theverge.com

Bitcoin capai hash rate tertinggi dalam sejarah

Nextren.com - Sukses menembus level US$ 11.000 per btc (sekitar Rp 161,6 juta), harga bitcoin diprediksi bakal awet di posisi tersebut hingga awal tahun depan.

Kondisi global yang kurang menguntungkan menjadi alasan utama yang membatasi kenaikan mata uang kripto tersebut.

"Sebenarnya, sampai dengan kemarin malam BTC masih bergerak dengan tren bear karena pengaruh tweet Presiden Amerika Serikat (AS) tentang stimulus, tapi ternyata harga BTC break ke level US$ 11.000 per btc hari ini," ungkap Chief Operating Officer (COO) Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda, Jumat (9/10).

Sementara itu, adanya halving day di pertengahan 2020 lalu, tidak otomatis langsung menaikkan harga bitcoin.

Baca Juga: Lyfe, Crypto Asli Indonesia Sang Pesaing Bitcoin Naik Harga 200 Persen Dalam Sehari

Baca Juga: Bank Pusat Venezuela Disarankan untuk Menyimpan dan 'Hodl' Bitcoin

Dia menekankan bahwa dampak halving day baru akan terasa 10 bulan hingga 18 bulan setelah halving terjadi.

Selain itu, pergerakan harganya pun cenderung akan naik perlahan dan membentuk harga baru seperti saat ini, harga masih bergerak di rentang US$ 10.500 per btc hingga US$ 10.900 per btc.

Ke depan, beberapa sentimen seperti perkembangan pemilihan presiden AS juga bakal menjadi salah satu faktor jangka panjang bagi penggerak aset kripto.

Di samping itu, sentimen terkait rencana penggelontoran stimulus fiskal AS juga turut menjadi perhatian bagi prospek harga bitcoin.

Adapun terkait kabar Inggris melarang transaksi bitcoin, Manda menilai sentimen tersebut hanya berdampak minim bagi pergerakan bitcoin ke depan.

Mengingat, larangan hanya ditujukan untuk transaksi derivatif yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan mayoritas transaksi di pasar spot.

"Saya melihat ini akan menjadi sentimen minor dibandingkan issue lainnya. Ini tidak dapat dikategorikan sebagai big impact dimana spot market masih lebih tinggi," jelasnya.

Baca Juga: Tokocrypto Meluncurkan IEO Swipe, Proyek Pertama di Indonesia!

Untuk itu, Manda meyakini bahwa di jangka pendek harga bitcoin akan berada pada kisaran support US$ 11.000 per btc dan membentuk harga baru sebelum akhirnya naik secara perlahan.

Mengutip laman coinmarketcap, harga bitcoin pada perdagangan Jumat (9/10) berada di level US$ 11.047 per btc atau naik 4,14% dari perdagangan sebelumnya.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Harga Bitcoin bisa awet di level US$ 11.000 hingga awal tahun depanReporter: Intan Nirmala Sari

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya