Cara Menjaga Bisnis Startup di Masa Pandemi, Mending Tutup Saja?

Jumat, 02 Oktober 2020 | 12:30
Alex Kotliarskyi/Unsplash

Ilustrasi Kantor Startup

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - UMKM menjadi salah satu sektor yang saat ini dicoba untuk dikembangkan.

Siasat itu dilakukan oleh beragam instansi mulai dari pemerintah melalui Kementerian terkait dan juga pihak swasta.

Hal tersebut beralasan bahwa Indonesia didominasi oleh para pengusaha di kelas UMKM.

Baca Juga: Grab Latih Startup Bidang Pemberdayaan UMKM, Pesertanya Bisa Akses Data Pelanggan Grab

Namun, kondisi pandemi membuat para pelaku bisnis ini merasakan dampak yang cukup besar.

Berdasarkan beberapa sumber, diketahui kalau ada sekitar 60 persen pelaku UMKM di bidang kuliner yang merasakan dampaknya.

Mengenai hal tersebut, Nicko Widjaja, selaku CEO BRI Ventures memberikan pendapat dan sarannya bagi para pemilik startup atau UMKM.

Baca Juga: Beginilah Cara Grab Untuk Tingkatkan Rating Merchant GrabFood

Ia menyampaikan bahwa di kondisi seperti sekarang, para pebisnis diharapkan untuk melakukan langkah-langkah yang inovatif.

"Dengan adanya kondisi yang mendesak, inisiatif penting banget untuk dilakukan," ujarnya dalam acara kelulusan startup Grab Ventures Velocity Batch 3 (1/10).

"Dinamika sekarang mengharuskan kita sebagai pengusaha untuk terus berubah," lanjutnya.

Nicko pun turut menyoroti startup yang berada di beberapa lini seperti telemedis dan dompet digital yang dinilai dapat berkembang selama pandemi.

Baca Juga: Grab dan BRI Ventures Bekerjasama Kembangkan Startup di GVV Angkatan 3

Fahmi Bagas
Fahmi Bagas

Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures dan Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia.

Lebih lanjut, CEO BRI Ventures itu pun memberikan masukan tegas bagi para startup.

"Untuk beberapa startup yang keukeuh gak mau pivot, tidak mau berubah bisnis, tidak mengganti ide di saat seperti ini, lebih baik tutup saja," ungkapnya.

Hal itu disampaikan olehnya karena perubahan dunia saat ini tidak bisa para pengusaha untuk bertahan di cara yang lama.

Baca Juga: Grab Tanggapi Kembalinya PSBB di Jakarta yang Mulai Diterapkan Senin Depan

Dinamika keadaan pun mau tidak mau harus mengubah cara pandang startup dalam berkembang.

Bagi startup yang baru merintis namun sudah memiliki produk dan layanan, Nicko menyarankan untuk menjajal use case baru.

Skema validasi use case yang cepat, dirasa dapat memberikan waktu yang lebih banyak bagi para startup dapat melihat keberhasilannya.

Selain itu, pendirian sebuah startup di masa pandemi seperti sekarang dirasa oleh Nicko adalah waktu yang tepat.

Baca Juga: Grab Ventures Velocity Batch 3 Selesai, Grab Janjikan Ada Batch 4

Meski perputaran ekonomi sedang melemah, namun di sisi lain banyak juga perusahaan yang ingin memberikan modal.

"Banyak yang ingin memberikan yang karena didorong oleh perkembangan yang sedang terjadi di sejumlah wilayah," tutur Nicko.

Namun ia juga menyarankan agar para pemilik startup tidak gegabah dalam memilih pemodal.

Nicko berharap kalau pemilik startup dapat memilih akselerator yang sesuai dengan bisnis dan memiliki platform pengembangan yang besar bagi bisnis kamu ke depannya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya