Nextren.com - China tampaknya terus mendapat musuh-musuh baru, yang diawali saat dimulainya perang dagang dengan Amerika Serikat.
Setelah itu, berbagai perusahaan asal China dipersulit bahkan di-blacklist di beberapa negara, seperti Huawei dan TikTok.
India menjadi negara yang memblokir ratusan aplikasi asal China, setelah konfrontasi militer di perbatasan kedua negara.
Kini, ketegangan meningkat tajam antara Taiwan dan China, setelah Tiongkok menggelar latihan tempur di dekat Selat Taiwan akhir pekan lalu.
Ditambah lagi, saat latihan tempur tersebut, sebanyak 18 pesawat militer China terbang di sekitaran Taiwan, termasuk melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.
Latihan tempur China itu dilakukan di tengah kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Ekonomi Keith Krach.
Ini lawatan pejabat Departemen Luar Negeri AS paling senior yang datang ke Taiwan dalam empat dekade.
"Pada 18 September, dua pembom H-6, delapan pesawat tempur J-16, empat pesawat tempur J-10, dan empat pesawat tempur J-11 melintasi garis tengah Selat Taiwan dan memasuki ADIZ Barat Daya Taiwan," kata Kementerian Pertahanan Tawian dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Baca Juga: TikTok, WeChat dan Huawei Diblokir AS, China Balas Melarang Masuk Perusahaan Asing Tertentu
ADIZ ini adalah Zona Identifikasi Pertahanan Udara.
"ROCAF (Angkatan Udara Taiwan) mengirim pesawat tempur, dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas," tambah mereka seperti dikutip Reuters.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, pihaknya telah "mendefinisikan dengan jelas" prosedur untuk tanggapan pertama, di tengah "frekuensi tinggi gangguan dan ancaman dari kapal perang dan pesawat musuh tahun ini".
Baca Juga: Bikin Gentar Amerika, Rusia Diminta Hentikan Dua Senjata Nuklir Ini
Membela diri dan melawan serangan
Taiwan memiliki hak untuk "membela diri dan melawan serangan" dan mengikuti pedoman "tidak ada eskalasi konflik dan tak ada insiden yang memicu", Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan.
"Taiwan tidak akan memprovokasi, tetapi juga tidak takut pada musuh," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan Senin (21/9) seperti dilansir Reuters.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Ren Guoqiang mengatakan, latihan tempur akhir pekan lalu di dekat Selat Taiwan melibatkan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
"Itu adalah tindakan yang wajar dan diperlukan yang ditujukan pada situasi saat ini di Selat Taiwan, dan melindungi kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata Ren seperti Reuters lansir.
Baca Juga: Kantor Pemerintahan di Tiongkok Wajib Pakai Komputer dan Software Buatan Dalam Negeri
Taiwan adalah urusan internal China murni yang tidak melibatkan campur tangan asing, tambahnya.
Sebagai negara raksasa, jelas China memiliki keunggulan militer secara numerik yang sangat besar.
Bahkan, negeri tembok raksasa membuat peralatan tempur canggih sendiri, seperti pesawat pembom siluman dan kapal induk.
Baca Juga: Kenali Drone yang Menjadi Alasan Perseteruan Iran dan Amerika
Yuk tengok peta kekuatan militer Taiwan dan China, mengutip situs Armed Forces:
Anggaran Militer
Taiwan | China | |
Jumlah penduduk | 23,5 juta | 1,3 miliar |
Anggaran militer | US$ 10,5 miliar (2,5% dari PDB) | US$ 228 miliar (1,9% dari PDB) |
Taiwan | China | |
Tentara aktif | 290.000 | 2,3 juta |
Tentara cadangan | 2,8 juta | 8 juta |
Taiwan | China | |
Tank | 1.280 | 7.760 |
Kendaraan lapis baja | 2.050 | 6.000 |
Artileri | 1.785 | 9.726 |
Artileri self-propelled | 510 | 1.710 |
Artileri roket | 115 | 1.770 |
Angkatan Udara
Taiwan | China | |
Total pesawat | 787 | 4.182 |
Pesawat tempur | 125 | 1.150 |
Pesawat multifungsi | 190 | 629 |
Pesawat penyerang | 0 | 270 |
Helikopter | 250 | 1.170 |
Taiwan | China | |
Total kapal | 67 | 780 |
Kapal induk | 0 | 2 |
Kapal perusak | 4 | 36 |
Kapal fregat | 20 | 54 |
Kapal korvet | 0 | 42 |
Kapal selam | 4 | 76 |
Taiwan | China | |
Hulu ledak nuklir | 0 | 320 |